BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan produk pangan di Indonesia sangat cepat. Mulai dari produk pangan padat
maupun yang berbentuk cair, salah satu jenis produk pangan cair adalah susu
kental manis. Kandungan gizi susu sangat bermanfaat bagi tubuh, susu mengandung
karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan asupan gizi masyarakat. Susu diolah menjadi banyak produk, baik yang
berbentuk cair maupun bubuk. Produk susu bisa kita temukan
dimana-mana dengan berbagai merk dan harga yang bervariasi. Susu kental manis
bisa kita temukan dengan mudah dipasar maupun di toko-toko. Setiap merk susu
memiliki kandungan gizi dan mineral yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu dilakukan
praktikum mengenai berbagai jenis produk susu kental manis.
1.2
Tujuan
Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui kapasitas panas
jenis atau panas spesifik produk susu pada empat jenis susu yang berbeda
yaitu susu Frisian Flag, susu Kremer, susu Enak dan susu Indomilk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Susu
Susu adalah
cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae pada binatang mamalia
betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Sebagian besar susu
yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari sapi. Susu tersebut diproduksi dari
unsur darah pada kelenjar susu sapi (Utami, 2009).
Susu
merupakan makanan alami yang hampir sempurna. Sebagian besar zat gizi esensial
ada dalam susu, diantaranya yaitu protein, kalsium, fosfor, vitamin A, dan
tiamin (vitamin B1). Susu merupakan sumber kalsium paling baik, karena
disamping kadar kalsium yang tinggi, laktosa di dalam susu membantu absorpsi
susu di dalam saluran cerna (Almatsier, 2010).
Susu sapi merupakan bahan pangan hasil laktasi yang
telah bebas dari kolostrum, diperah dari sapi yang sehat dan setidaknya
mengandung 8,25% padatan bukan lemak (solid non fat) dan 3,25% lemak susu. Komposisi utama susu sering
diartikan sebagai kandungan lemak, protein, laktosa (disakarida), abu dan
padatan total (total solid). Susu juga mengandung sejumlah kecil komponen
lainnya, seperti garam mineral, pigmen, enzim, vitamin, dan leukosit white blood corpuscles (Jennes, 2005).
2.2 Pengertian Kalorimeter
Kalorimeter
adalah alat untuk mengukur kalor. Kalorimeter yang menggunakan teknik
pencampuran dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan
kalor jenis suatu zat. Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara
lain: kalorimeter alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom (Anonim, 2010).
2.3
Pengertian Kalor dan Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah
jumlah energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sejumlah zat tertentu
sebesar 1 K atau 1oC. Jumlah kalor (Q) yang diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat yang diketahui dari sembarang suhu awal (T1)
sampai sembarang suhu akhir (T2) dapat ditentukan melalui pemahaman
persamaan kalor : Q (kalor) = m x C x ΔT . Dengan m adalah massa benda, c
adalah kapasitas kalor spesifik dari zat tertentu, dan ΔT adalah perubahan suhu
(Rizal, 2011).
Kalor merupakan suatu perpindahan
energi internal. Kalor mengalir dari satu bagian sistem ke bagian lain atau
dari suatu sistem ke sistem yang lain karena terdapat perbedaan temperatur.
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
(T) satu satuan massa (m) benda sebesar satu derajat (Nabawiyah, 2010).
2.4 Kapasitas
Panas
Kapasitas panas adalah salah satu
thermophysical dasar dan sifat
termodinamika bahan makanan. Hal ini secara langsung terkait dengan derivatif
suhu termodinamika dasar fungsi dan karena itu sangat diperlukan untuk
perhitungan perbedaan fungsi antara temperatur yang berbeda. Hal ini digunakan
untuk membangun energi, entropi dan perubahan menghitung dalam reaksi entalpi
dengan suhu. Variasi dalam kapasitas panas berfungsi sebagai indikator yang
sensitif, fase transisi
dan suatu alat penting untuk memahami perubahan dalam struktur solusi cair
seperti minyak goreng (Alakali et al, 2012).
Massa sampel tertentu (m sample)
adalah ditetapkan pada suhu awal ditentukan (T1) dan kemudian
ditambahkan dalam bejana adiabatik (kalorimeter atau Dewer labu) pada suhu awal
ditentukan (T2), yang kapasitas kalorimetrik (C kalorimeter) nya harus diketahui.
Kemudian, dicampur dengan massa jenis dari cairan dengan sifat dikenal (air,
secara umum – m air, Cp air) di T2 Setelah kesetimbangan termal (di
T3, dimana T2<T3<T1), Panas
spesifik sampel (Cp sample) dengan demikian diperoleh dari keseimbangan energi
menggunakan Persamaan 1:7 (Oliveira et al, 2012)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari Minggu, 1 Desember 2013 di Laboratorium Teknik Bioproses Fakultas Teknologi
Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat-alat praktikum
Alat-alat yang digunakan pada
praktikum ini antara lain timbangan analitik, kompor listrik, kalorimeter, gelas piala, thermometer, stopwatch dan pengaduk.
3.2.2 Bahan-bahan praktikum
Bahan-bahan praktikum yang digunakan pada praktikum ini
adalah susu Indomilk, susu Frisian Flag, susu Kremer, susu Enak dan air mineral.
3.3 Prosedur Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan
pada praktikum adalah sebagai berikut :
1. Diamati komposisi kimia susu seperti
kandungan karbohidrat, protein, lemak, air dan mineral pada keempat jenis susu.
2. Dihitung dengan rumus Heldman dan
Singh (1981).
3. Disiapkan 100 ml air.
4. Dipanaskan dengan menggunakan kompor
listrik sampai mendidih.
5. Diukur suhu dengan menggunakan
setelah air mendidih.
6. Ditimbang 100 gr salah satu merk susu
dengan menggunakan timbangan analitik.
7. Dicampur 100 ml air dengan 100 gr
susu, kemudian diaduk sampai menjadi larutan.
8. Diukur suhu awal dengan menggunakan thermometer.
9. Dipanaskan sampai mendidih.
10. Diukur suhu akhir menggunakan thermometer.
11. Diukur suhu larutan susu dengan
interval 2 menit selama 6 menit.
12. Dicatat hasil pengukuran pada tabel
3.
13. Diulangi langkah no. 6 sampai
no. 12 pada ketiga merk susu lainnya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Kandungan Gizi Susu Tiap 100 Gram
Komposisi
|
Frisian Flag (g)
|
Kremer
(g)
|
Indomilk
(g)
|
Enak
(g)
|
Karbohidrat (Xc)
|
57,14
|
57,14
|
57,14
|
57,14
|
Protein (Xp)
|
2,38
|
2,38
|
7,14
|
2,38
|
Lemak (Xl)
|
10,71
|
9,25
|
8,33
|
9,52
|
Mineral (Xm)
|
0,011
|
0,02
|
0,03
|
0,03
|
Kalsium
|
0,002
|
0,005
|
0,005
|
0.0066
|
Fosfor
|
0,002
|
0,005
|
0,005
|
0,005
|
Kalium
|
0,0003
|
-
|
0,001
|
-
|
Natrium
|
0,0003
|
0,00066
|
0,00066
|
0,00066
|
Air (Xa)
|
29,76
|
30,82
|
27,36
|
30,93
|
Tabel 2. Pengamatan Suhu Awal dan
Akhir Susu dan Air
Jenis Susu
|
Massa (g)
|
Tawal (oC)
|
Takhir (oC)
|
|||
Air
|
Susu
|
Air
|
Susu
|
Air
|
Susu
|
|
Indomilk
|
100
|
100
|
28
|
28
|
90
|
88
|
Frisian Flag
|
100
|
100
|
28
|
28
|
90
|
90
|
Enak
|
100
|
100
|
28
|
28
|
90
|
98
|
Kremer
|
100
|
100
|
28
|
28
|
90
|
97
|
Tabel 3. Pengamatan Susu Tiap 2 menit
Suhu ke
(menit)
|
Frisian Flag (oC)
|
Kremer
(oC)
|
Indomilk
(oC)
|
Enak
(oC)
|
2
|
69
|
75
|
60
|
65
|
4
|
55
|
56
|
59
|
60
|
6
|
50
|
55
|
57
|
59
|
4.2. Perhitungan
1. Frisian Flag
Diketahui:
·
Berat bersih = 42 g
·
Kadar karbohidrat = 24 g
·
Kadar lemak = 4,5 g
·
Kadar protein = 1 g
·
Kadar fosfor = 6%
·
Kadar natrium = 1%
·
Kadar kalsium =
6%
·
Kadar kalium =
1%
·
Suhu air awal =
28oC
·
Suhu air akhir =
90oC
·
Berat susu =
100 g
·
Suhu awal susu =
28oC
·
Suhu akhir susu = 90 oC
-
Fraksi karbohidrat (Xc) =
x
kadar karbohidrat
=
g
=
57,14 g
-
Fraksi lemak (Xl) =
x
kadar lemak
=g
=
10,71 g
-
Fraksi protein (Xp) =
x
kadar protein
=g
=
2,38 g
-
Natrium
(1%) =
=
= 0,0003 g
-
Kalium (1%) =
=
=
0,0003 g
-
Kalsium (6%) =
=
= 0,002 g
-
Fosfor
(6%) =
=
= 0,002 g
-
∑ Kadar mineral = fosfor + natrium + kalsium + kalium
=
0,002 g + 0,0003 g + 0,002 g + 0,0003 g
=
0,0046 g
-
Fraksi mineral (Xm) =
x ∑ kadar mineral
= x 0,0046
= 0,011 g
1.
Panas Jenis Air
Qair = mair x Cpair x air
=
100 g x 1 Joule/g oC x (90oC – 28oC)
=
100 g x 1 Joule/g oC x 62oC
=
6200 Joule
2.
Panas Jenis Susu
Qair = Qsusu
Qair = msusu x Cpsusu
x susu
Cpsusu =
=
=
= 1 Joule/g
oC
-
Fraksi air (Xa) =
mair – Ʃ kandungan gizi
= 100 g – (57,14 g + 10,71 g + 2,38 g + 0,011
g)
= 100 g – 70,24 g
= 29,76 g
3.
Cpsusu dengan Pengujian
Cpsusu = (1,424 x Xc) +
(1,549 x Xp) + (1,675 x Xl) +
(0,937 x Xa)
+ (4,157 x Xm)
=
(1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38) + (1,675 x 10,71) + (0,937 x 29,75) + (4,157 x 0,011)
= 130,92 Joule/g oC
2. Indomilk
Diketahui:
·
Berat bersih = 42 g
·
Kadar karbohidrat = 24 g
·
Kadar lemak = 3,5 g
·
Kadar protein = 3 g
·
Kadar fosfor = 15%
·
Kadar natrium = 2%
·
Kadar kalsium =
15%
·
Kadar kalium =
3%
·
Suhu air awal =
28oC
·
Suhu air akhir =
90oC
·
Berat susu =
100 g
·
Suhu awal susu =
28oC
·
Suhu akhir susu = 88 oC
-
Fraksi karbohidrat (Xc) =
×
kadar karbohidrat
=
g
=
57,14 g
-
Fraksi lemak (Xl) =
x
kadar lemak
=g
=
8,33 g
-
Fraksi protein (Xp) =
x
kadar protein
=g
=
7,14 g
-
Natrium
(2%) =
=
= 0,00066 g
-
Kalium (3%) =
=
= 0,001
g
-
Kalsium (15%) =
=
= 0,005 g
-
Fosfor
(15%) =
=
= 0,005 g
-
∑ Kadar mineral (Ʃ m) = fosfor + natrium + kalsium + kalium
=
0,005 g + 0,00066 g + 0,005 g + 0,001 g
=
0,012 g
-
Fraksi mineral (Xm) =
x ∑ kadar mineral
= x 0,012
= 0,03
g
1.
Panas jenis air
Qair = mair x Cpair x air
=
100 g x 1 Joule/g oC x (90oC – 28oC)
= 100 g x 1 Joule/g oC x
62oC
= 6200 Joule
2.
Panas jenis susu
Qair = Qsusu
Qair = msusu x Cpsusu
x susu
Cpsusu =
=
=
= 1,03
joule/g oC
-
Fraksi air (Xa) =
Mair – Ʃ kandungan gizi
= 100 g – (57,14 g + 7,14 g + 8,33 g + 0,03 g)
= 100 g – 72,64 g
= 27,36 g
3.
Cpsusu dengan pengujian
Cpsusu = (1,424 x Xc) +
(1,549 x Xp) + (1,675 x Xl) +
(0,937 x Xa)
+ (4,157 x Xm)
= (1,424 x 57,14) + (1,549 x 7,14) +
(1,675 x 8,33) + (0,937
x
27,34) + (4,157 x 0,03)
= 142,17 Joule/g oC
3. Enak
Diketahui:
·
Berat bersih = 42 g
·
Kadar karbohidrat = 24 g
·
Kadar lemak = 4 g
·
Kadar protein = 1 g
·
Kadar fosfor = 15%
·
Kadar natrium = 2%
·
Kadar kalsium =
20%
·
Suhu air awal =
28oC
·
Suhu air akhir =
90oC
·
Berat susu =
100 g
·
Suhu awal susu =
28oC
·
Suhu akhir susu = 98 oC
-
Fraksi karbohidrat (Xc) =
×
kadar karbohidrat
=
g
=
57,14 g
-
Fraksi lemak (Xl) =
x
kadar lemak
=g
=
9,52 g
-
Fraksi protein (Xp) =
x
kadar protein
=g
=
2,38 g
-
Natrium
(2%) =
=
= 0,00066 g
-
Kalsium (20%) =
=
= 0,0066 g
-
Fosfor
(15%) =
=
= 0,005 g
-
∑ Kadar mineral (Ʃ m) = fosfor + natrium + kalsium
=
0,005 g + 0,00066 g + 0,0066 g
=
0,013 g
-
Fraksi mineral (Xm) =
x ∑ kadar mineral
= x 0,013
= 0,03
g
1.
Panas jenis air
Qair = Mair
x Cpair x air
= 100 g x 1 Joule/g oC
x (90oC – 28oC)
= 100 g x 1 Joule/g oC x
62oC
= 6200 Joule
2.
Panas Jenis Susu
Qair = Qsusu
Qair = msusu x Cpsusu
x susu
Cpsusu =
=
=
= 0,88
joule/g oC
-
Fraksi air (Xa) =
Mair – Ʃ kandungan gizi
= 100 g – (57,14 g + 2,38 g + 9,52 g + 0,03 g)
= 100 g – 69,07 g
= 30,93 g
3.
Cpsusu dengan pengujian
Cpsusu = (1,424 x Xc) +
(1,549 x Xp) + (1,675 x Xl) +
(0,937 x Xa) + (4,157 x Xm)
= (1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38)
+ (1,675 x 9,52) + (0,937 x 30,97) + (4,157 x 0,03)
= 130,12 Joule/g oC
4. Kremer
Diketahui:
·
Berat bersih = 42 g
·
Kadar karbohidrat = 24 g
·
Kadar lemak = 4 g
·
Kadar protein = 1 g
·
Kadar fosfor = 15%
·
Kadar natrium = 2%
·
Kadar kalsium =
15%
·
Suhu air awal =
28oC
·
Suhu air akhir =
90oC
·
Berat susu =
100 g
·
Suhu awal susu =
28oC
·
Suhu akhir susu = 97 oC
-
Fraksi karbohidrat (Xc) =
×
kadar karbohidrat
=
g
=
57,14 g
-
Fraksi lemak (Xl) =
x
kadar lemak
=g
=
9,52 g
-
Fraksi protein (Xp) =
x
kadar protein
=g
=
2,38 g
-
Natrium
(2%) =
=
= 0,00066 g
-
Kalsium (15%) =
=
= 0,005 g
-
Fosfor
(15%) =
=
= 0,005 g
-
∑ Kadar mineral (Ʃ m) = fosfor + natrium + kalsium
=
0,005 g + 0,00066 g + 0,005 g
=
0,01 g
-
Fraksi mineral (Xm) =
x ∑ kadar mineral
= x 0,01
= 0,02
g
1.
Panas jenis air
Qair = Mair
x Cpair x air
= 100 g x 1 Joule/g oC
x (90oC – 28oC)
= 100 g x 1 Joule/g oC
x 62oC
= 6200 Joule
2.
Panas jenis susu
Qair = Qsusu
Qair = msusu x Cpsusu
x susu
Cpsusu =
=
=
= 0,89
joule/g oC
-
Fraksi air (Xa) =
Mair – Ʃ kandungan gizi
= 100 g – (57,14 g + 2,38 g + 9,52 g + 0,02 g)
= 100 g – 69,06 g
= 30,94 g
3.
Cpsusu dengan pengujian
Cpsusu = (1,424 x Xc) +
(1,549 x Xp) + (1,675 x Xl) +
(0,937 x Xa) + (4,157 x Xm)
= (1,424 x 57,14) + (1,549 x 2,38)
+ (1,675 x 9,52) + (0,937 x 30,94) + (4,157 x 0,02)
= 130,05 Joule/g oC
BAB
V
PEMBAHASAN
Susu
merupakan bahan makanan yang paling baik dan dianggap sempurna karena mengandung
zat-zat esensial bagi tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin.
Zat-zat esensial itu dapat dicerna dan diabsorpsi sempurna oleh tubuh, 98 % dari protein, 99% dari lemak,
dan laktosa dapat dicerna. Protein
merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena protein
dalam zat ini di samping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga
berfungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur.
Berdasarkan
hasil pengamatan, susu Kremer dan susu Enak tidak memiliki kandungan kalium,
sedangkan susu Indomilk dan dan susu Frisian Flag mengandung kalium. Hal ini
disebabkan karena mungkin perusahaan susu tidak menganggap kalium penting untuk
ditambahkan dalam susu, kalium dalam jumlah kecil bisa didapatkan dari makanan
lain. Untuk kandungan air, rata-rata setiap susu memiliki kandungan air yang
hampir sama yaitu 29%.
Penentuan
kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu
kandungan mineral pada tiap-tiap jenis susu. Panas jenis suatu
bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara kapasitas panas jenis bahan itu
dengan kapasitas jenis air. Adanya perbedaan nilai kandungan gizi pada susu mempengaruhi nilai dari kapasitas panas jenis
susu. Untuk mengetahui panas jenis suatu bahan, maka terlebih dahulu dilakukan
pengujian terhadap kandungan gizi tiap jenis susu. Nilai dari kapasitas panas jenis
tiap susu berarti bahwa susu tersebut berkemampuan untuk menimbulkan perubahan
suhu dengan besar tertentu karena adanya panas yang diberikan. Kapasitas panas
jenis susu ditentukan dengan menggunakan suhu susu yang telah diukur
sebelumnya dengan kalorimeter dan dibandingkan dengan panas jenis air. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan pada pengujian susu
Frisian Flag diperoleh mineral total sebanyak 0,011 gr dengan kadar karbohidratnya 57,14 gr, protein sebanyak
2,38
gr,
lemak sebanyak 10,71 gr. Panas jenis susu Frisian Flag berdasarkan
perbandingan dengan panas jenis air adalah 1 J/g ºC, sedangkan panas jenis
dengan pengujian sebesar 130,92 J/g ºC.
Pengujian
susu Indomilk didapatkan mineral total sebanyak 0,03 gr dengan kadar
karbohidratnya 57,14 gr, protein sebanyak 7,14 gr serta lemak sebanyak 8,33 gr.
Sehingga untuk panas jenis air dari susu indomilk 6200 Joule dan panas jenis
susu sebanyak 1,03 J/g0C
dengan kapasitas pengujian susu indomilk sebesar 142,17 J/g ºC. Setelah
itu dilakukan pengujian susu Enak, didapatkan mineral total sebanyak 0,03 gr
dengan kadar karbohidratnya 57,14 gr, protein sebanyak 2,38 gr, lemak sebanyak
9,52 gr. Panas jenis susu Enak sebesar 0,88 J/g oC, sedangkan panas
jenisnya dengan pengujian sebesar 130,12
J/g ºC. Pengujian terakhir adalah pada susu Kremer, mineral total sebanyak 0,02
gr dengan kadar karbohidratnya 57,14 gr, protein sebanyak 2,38 gr, lemak
sebanyak 9,25 gr. Panas jenis susu sebesar 0,89 J/goC, panas jenis susu Kremer dengan pengujian sebesar 130,05 J/g ºC.
Berdasarkan
hasil pengamatan, suhu susu Frisian Flag setelah dua menit adalah 65oC,
setelah empat menit suhunya menjadi 55oC dan dua menit kemudian
menjadi 50oC. Pada susu Kremer suhu setelah dua menit yaitu 75oC,
selanjutnya menjadi 56oC dan setelah enam menit suhunya menjadi 55oC.
Pada susu Indomilk suhu pengukuran pertama 60oC kemudian menjadi 59oC
dan enam menit selanjutnya berubah menjadi 57oC. Perubahan suhu pada
susu Enak pada dua menit pertama adalah 65oC menjadi 60oC
pada menit ke empat dan setelah enam menit menjadi 59oC. Rata-rata
penurunan suhu
Penurunan
suhu yang terjadi pada setiap merk susu karena adanya kehilangan kalor selama
disimpan dalam kalorimeter. Perubahan kalor ini disebabkan udara dari luar ikut
masuk ke dalam kalorimeter saat praktikan memasukkan campuran susu dan air yang
sudah dipanaskan. Perbedaan banyaknya panas yang hilang pada setiap jenis merk
susu diduga disebabkan oleh ketidaktelitian praktikan saat mengukur suhu susu
dalam kalorimeter. Thermometer yang
digunakan diangkat terlalu pelan sehingga suhu susu turun drastis. Begitu juga
sebaliknya, jika thermometer diangkat terlalu cepat suhu susu juga akan tetap tinggi
bahkan bisa lebih besar dari pengukuran suhu dua menit sebelumnya.
Berdasarkan hasil pengamatan, susu Indomilk
memiliki penurunan suhu yang stabil dibandingkan dengan susu merk lain. Hal itu
disebabkan susu Indomilk memiliki panas jenis yang lebih tinggi dari pada merk
susu yang lain. Panas jenis susu Indomilk juga tertinggi pada hasil
perhitungan, baik saat dibandingkan dengan panas jenis air maupun penentuan
panas jenis dengan pengujian. Susu Indomilk juga memiliki kandungan protein
paling banyak yaitu 7,14 gram. Sedangkan pada kandungan lemak susu Frisian Flag
paling banyak yaitu 10,71 gram. Kandungan mineral merk susu yang paling banyak
adalah susu Enak dan Indomilk. Susu Indomilk memiliki panas jenis yang paling
besar dari jenis produk susu yang lain yaitu sebesar 1,03 J/goC dan
142,17 J/goC untuk panas jenis dengan pengujian. Perbedaan besarnya
panas jenis pada kedua metode perhitungan karena penentuan panas jenis dengan
pengujian menggunakan komposisi kandungan gizi setiap merk susu. Sedangkan
penentuan panas jenis susu pada perbandingan dengan panas jenis air menggunakan
perbedaan suhu dan massa susu.
Setiap
jenis produk susu memiliki kapasitas panas jenis, dan nilai kandungan gizi yang
berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan kapasitas panas jenis susu antara lain yaitu
perbedaan komposisi susu seperti kandungan gizi dan mineralnya, besarnya panas
yang diberikan dan massa bahan serta wujud dari bahan yang diukur kapasitas
panas jenisnya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Komposisi utama susu adalah lemak, protein,
laktosa (disakarida), abu dan padatan total (total solid) sejumlah kecil garam
mineral, pigmen, enzim, vitamin.
2.
Penentuan kapasitas panas jenis susu dipengaruhi oleh
massa bahan, wujud bahan, besarnya panas yang diberikan serta komposisi bahan.
3.
Susu indomilk mempunyai kapasitas panas jenis susu
yang paling besar dengan kapasitas panas pengujian 142,17 J/goC.
4.
Susu Indomilk juga memiliki kandungan protein paling
banyak yaitu 7,14 gram
5.
Ketidaktelitian praktikan dalam melakukan praktikum
bisa menyebabkan kesalahan pada pengamatan.
6.2 Saran
Adapun saran saya kepada
praktikan supaya memahami materi praktikum
dengan baik dan melakukan praktikum dengan teliti serta hati-hati, agar
hasil pengamatan tidak keliru.
DAFTAR PUSTAKA
Akhirudin, T., 2008. Desain
Alat Destilasi Air Laut dengan Sumber Energi Tenaga Surya sebagai Alternatif
Penyediaan Air Bersih. IPB Press. Bogor
Alakali,
Joseph S., Sunday O. Eze, and Michael O. Ngadi., 2012. Influence of Variety and Processing
Methods on Specific Heat Capacity of Crude Palm Oil. International Journal
of Chemical Engineering and Applications, Vol. 3 (5) : 300 – 302. McGill
University. Canada
Almatsier,
S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Pustaka
Gramedia Utama. Jakarta
Anonim a, 2008. Modul Praktikum
Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto
Anonim a, 2008. Modul
Praktikum Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Anonim b,
2013. Mekanika Fluida. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida.
(Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)
Anonim b, 2013. Mekanika fluida. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida.
(Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)
Anonim, 2007. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian. Universitas Mataram. Mataram
Anonim, 2012. Peralatan Pengecilan
Ukuran. http://agroindustrialis.blogspot.
com/2012/06/peralatan-pengecil-ukuran-size.html. (Diakses pada hari
Kamis, 19 desember 2013)
Arutanti, Osi dan
Mikrajuddin Abdullah, Khairurrijal, dan Hernawan Mahfudz. 2009. Penjernihan Air Dari Pencemar Organik dengan
Proses Fotokatalis pada Permukaan Titanium Dioksida (TiO2) . Jurnal
Nanosains & Nanoteknologi ISSN 1979-0880
Budiarti, Akhmad. 2009., Teknologi Sederhana. Erlangga. Jakarta
Choirunnisa, F., 2009. Dasar-Dasar Keteknikan Pengolahan.
Liberty. Yogyakarta
Fathi, 2013. Laporan Praktikum Mekanika Fluida. http://binderismine. blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html.
(Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)
Fathi, 2013. Laporan Praktikum
Mekanika Fluida. http://binderismine. blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html.
(Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)
Giancoly,
D.C., 2001. Fisika Jilid 1(Terjemahan).
Erlangga. Jakarta
Gibbs, K. 2008. Advanced
Physics. Cambridge University Press. New York
Intan, Sunita., 2013. Filtrasi Air Limbah. http://sunitaintan.blogspot.com/
2013/01/filtrasi-air-limbah.html. (Diakses pada hari Rabu 11
Desember 2013)
Ismanilda. A.,
2011. Ilmu Pangan Lanjut. Liberty.
Yogyakarta
Jennes, 2005. Teori dan
Prosedur mutu susu. Jilid 1. Liberty.Yogya
Juliastuti, E., 2002. Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta
Karmana, O., 2009. Pengantar Fisika Teknik. Rhineka Cipta. Jakarta
Lukman, D.,
2013. Kerusakan Pangan. http://higiene-pangan.blogspot.com/2013/
07/kerusakan-pangan.html. (Diakses pada hari Selasa, 17 Desember
2013)
Munson and Young., 2009. Fundamentals
of Fluids Mechanics, ed. 4. Erlangga. Jakarta
Munson and Young., 2009. Fundamentals
of Fluids Mechanics, ed. 4. Erlangga. Jakarta
Nabawiyah,
Khilfatin & Ahmad Abtokhi., 2010. Penentuan Nilai Kalor dengan Bahan Bakar
Kayu Sesudah Pengeringan serta Hubungannya dengan Nilai Porositas Zat
Padat. Jurnal Neutrino, Vol.3 (1) : 13 – 20. UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang
Nurmaed, Im., 2012. Laporan
Praktikum Destilasi. http://imnurmaed.blogspot.com/
2012/12/laporan-rktikum-destilasi.html. (Diakses pada hari Rabu 11
Desember 2013)
Oliveira,
J. M., Lessio, B. C., Morgante, C. M., Santos, M. M. and Augusto, P. E. D.
2012. Specific Heat (Cp) Of Tropical
Fruits: Cajá, Cashew Apple, Cocoa, Kiwi, Pitanga, Soursop Fruit And Yellow
Melon. International Food Research Journal 19 (3) : 811-814. Unicamp. Brazil
Petrucci
Pauliza, O., 2008. Fisika Kelompok Teknologi. Grafindo
Media Pratama. Jakarta
Purwanto, B., 2009. Fisika Dasar 1. Liberty. Yogyakarta
Sahara, Z.,
2010. Sifat Reologi Bahan Pangan.
Andi Offset. Yogyakarta
Saloko, S., 1997. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas
Pertanian Universitas Mataram. Mataram
Sebayang, D.,
1986. Teori Elastisitas. Erlangga.
Jakarta
Setyaningsih,
D., 2011. Teknologi Isolasi Minyak Atsiri. Liberty. Yogyakarta
Sinell,
HJ., 1992. Einführung
in Die Lebensmittel Hygiene 3. Überarbeitete
Auflage. Verlag Paul Parley. Berlin
Sudiana. P., 2005. Dasar-Dasar Fisika. Binaputra Aksara.
Jakarta
Sugiharto, 1987. Gelombang dan Medan. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Jakarta
Supardi, N. I., 2007. Pengecilan Ukuran Produk Pertanian. Andi Offset. Yogyakarta
Sutrisno,
E.T., 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan Press.
Bandung
Syarief, R., 1998. Pengetahuan
Bahan Industri Pertanian. Mediatama Sarana Prakasa. Jakarta
Tandra, 2011. Laporan Praktikum Konversi Satuan. http://rianrtandra.
wordpress.com/2011/10/20/laporan-praktikum-satuan-operasi-i-konversi-satuan.html.
(Diakses pada hari Minggu, 22 Desember 2013)
Utami, Isni.,
2009. Mekanika Fluida.
www.lontar.ui.ac.id (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)
Walker, J.,
2008. Dasar-Dasar Fisika (Terjemahan).
Binaputra Aksara. Jakarta
No comments:
Post a Comment