Nuryana
Rahmawati
|
PENGUJIAN LEMAK
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Lemak dan minyak sering di temui dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega. Lemak berasal dari hewan dan
tumbuhan. Contohnya minyak jagung, minyak zaitun, minyak kacang dan lain-lain.
Walaupun lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cairan. Keduanya mempunyai
struktur dasar yang sama. Perannya dalam kehidupan sehari-hari yang cukup
banyak adalah mengetahui lemak dan minyak ini lebih mendalam karena ini
dianggap penting dalam bahan pangan. Maka pada praktikum ini akan menguji bahan
yang mengandung lipid pada beberapa pelarut.
Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap
sifat pelarut lemak, mengetahui tingkat ketidakjenuhan berbagai jenis lemak dan
mengetahui sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun).
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau
trigliserol, kedua istilah ini berarti triester dari gliserol. Perbedaan antara
lemak dan minyak bersifat sembarang, pada temperatur kamar lemak
berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sehingga bentuk gliserida pada hewan adalah
berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (Gordon,
2009).
Lemak digolongkan berdasarkan
kejenuhan ikatan pada asam lemaknya. Adapun penggolongannya adalah asam lemah
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lemak yang mengandung asam lemak jenuh yaitu asam
lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak hewani misalnya lemak
sapi, kandungan asam lemak jenuh lebih dominan. Asam lemak tak jenuh adalah
asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat
didefinisikan dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap terputus sehingga
terbentuk asam lemak jenuh (Nazar, 2012).
Lipid adalah senyawa yang merupakan
ester dari asam lemak dengan
gliserol yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air
tapi larut dalam pelarut
organik seperti ester, aseton, kloroform
dan benzena (Pratt, 2009).
Lipid secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelas besar yaitu
lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid yang paling sederhana dan yang paling
banyak mengandung asam lemak sebagai unit penyusunya adalah triasilgliserol dan
juga sering disebut lemak netral atau gliserida. Jenis lipid ini merupakan
contoh lipid yang sering dijumpai baik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Triasilgliserida adalah komponen utama dari lemak penyimpanan atau didapat
lemak pada sel tumbuhan dan hewan tapi tidak dijumpai pada membran (Dave,
2011).
Panjang rantai asam lemak pada
trigliserida yang terdapat secara alami dapat bervariasi, namun panjang yang
paling umum adalah 16, 18 dan 20 atom karbon. Penyusun lipid hanya berupa
gliserida., monogliserida, asam lemak bebas, lilin dan juga kompleks lipid
sederhana (yang tidak mengandung komponen atom lemak) seperti derivat senyawa
terpenoid atau isopenoid serta derivat steroida. Lipid sering berupa senyawa
komplek dengan protein (lipoprotein) atau karbohidrat (glikolipida) (Anna,
2008).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Selasa, 3 Desember 2013 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi
Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan Praktikum
a.
Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, gelas piala dan
erlenmeyer.
b.
Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah minyak FILMA, minyak rakyat, minyak jelantah,
kloroform, benzena, etanol, NaOH, HCL, CaCl2, MgCl3, dan
larutan sabun 1% serta larutan deterjen 1%.
Prosedur Kerja
Kloroform, Etanol, NaOH, HCL, dan
Benzena
|
Disiapkan 5 tabung reaksi, diberi
label
|
Dimasukkan
ke dalam tabung masing-masing 2 ml pelarut kloroform(I1) benzena
(I2 ) etnaol (I3) NaOH (I4 ) dan HCL
(I5 )
|
Ditambah
ke dalam setiap tabung reasi 2 ml miyak
FILMA
|
Digojog dan diamati kelarutan
minyak tersebut
|
Diulang untuk minyak rakyat
|
Uji Tingkat
Ketidakjenuhan Lemak
Kloroform + Etanol
|
Disiapkan 3 buah tabung reaksi
dan diberi label
|
Dimasukkan larutan iodin 2 ml
|
Ditambahkan beberapa
tetes minyak FILMA, minyak rakyat
dan minyak jelatah samapi jernih
|
Dicatat dan dibandingkan beberapa
tetes yang diperlukan
|
Sifat Penyabunan Lemak
Disiapkan 8 buah erlenmayer dan
diberi label
|
CaCl2 0,5%, FeCl3
0,5%, MgCl2 dan minyak FILMA
|
Dimasukkan larutan sabun 1%
sebanyak 25 ml ke dalam masing-masing erlenmayer no 1-4 dan larutan
deterjen 1% ke erlenmeyer no 5-8
|
Diamati dan dibandingkan
sifat penyabunan lemak
|
Ditambahkan 5 ml CaCl 0,5
% erlenmayer 1 dan 5
5 ml MgCl2 0,5 % erlenmayer 2 dan 6 5 ml FeCl3 0,5 % erlenmayer 3 dan 7 10 tetes minyak FILMA erlenmayer 4 dan 8 |
HASIL
PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Tabel
3.1. Hasil Pengamatan Sifat Kelarutan Lemak
Jenis Pelarut
|
Jenis Minyak
|
|
Minyak FILMA
|
Minyak Rakyat
|
|
Kloroform
|
Larut
|
Larut
|
Benzena
|
Larut
|
Larut
|
Etanol
|
Semi larut
|
Semi larut
|
NaOH
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
HCl
|
Tidak larut
|
Tidak larut
|
Tabel
3.2. Hasil Pengamatan Uji Tingkat Ketidakjenuhan Lemak
Sampel
|
Jumlah
tetesan
|
Minyak FILMA
|
20 tetes
|
Minyak rakyat
|
30 tetes
|
Minyak jelantah
|
40 tetes
|
Tabel
3.3. Hasil Pengamatan Uji Penyabunan
Larutan uji
|
Sabun
|
Deterjen
|
MgCl2 0,5 %
|
Agak banyak
|
Sangat banyak
|
FeCl3 0,5 %
|
Agak banyak
|
Sedikit
|
Minyak FILMA
|
Agak banyak
|
Agak banyak
|
CaCl2 0,5 %
|
Agak banyak
|
Sangat banyak
|
PEMBAHASAN
Lipid adalah senyawa organik yang
tidak larut dalam air tapi dapat diekstraksi dengan pelarut non polar seperti
kloroform, ester, benzena, alkohol, aseton dan karbondisulfid. Lipid juga
merupakan kelompok senyawa beraneka ragam, lemak merupakan salah satu dari
senyawa lipid.
Uji kelarutan dapat digunakan untuk
menguji kepolaran lipid, parameternya ialah lipid yang bersifat polar dapat
larut dalam air sementara yang bersifat non polar tdak dapat larut dalam air.
Gliserol larut dalam air maupun alkohol. Hal tersebut disebabkan karena pada
gliserol mempunyai kepala polar berupa gugus -OH yang dapat berikatan dengan hidrogen dengan molekul air
ataupun alkohol. Lemak hewan dan minyak kelapa dapat terdispersi menjadi misel
yang mengubah asam-asam lemak penyusun menjadi sabun (Putri, 2008). Pada
pengujian ini dari hasil pengamatan minyak FILMA dan minyak rakyat larut dalam
kloroform dan benzena sementara pada etanol semi larut dan pada NaOH dan HCl
tidak larut karena pada NaOH dan HCl bersifat basa.
Uji ketidakjenuhan ini dilakukan untuk
menyatakan adanya ikatan tak jenuh dalam suatu lemak. Reaksi yang terjadi adalah reaksi adisi oleh iodin.
Iodin akan memutuskan ikatan rangkap yang terdapat dalam molekul zat, kemudian
iodin terbentuk akan menggantkan posisi dari
ikatan rangkap tersebut melalui reaksi adisi sehingga jumlah ikatan
rangkap dalam melekul zat berkurang (Putri, 2008). Pada minyak FILMA, minyak
rakyat dan minyak
jelantah untuk
memperoleh kejernihan 20 tetes, 30 tetes dan 40 tetes. Minyak FILMA yang paling
jenuh.
Uji sifat penyabunan lemak bertujuan
mengetahui sifat penyabunan dua jenis garam asam lemak (sabun). Asam lemak bila
bergabung dengan alkali (KOH atau NaOH ) akan membentuk sabun, yang berfungsi
sebagai amuglator (Putri, 2008). Dari hasil pengamatan pada larutan uji CaCl2,
MgCl2 ,FeCl3 dan minyak FILMA, semua larutan ini setelah
ditambahkan sabun hasilnya agak banyak sifat penyabunannya dan setelah
ditambahkan deterjen hasil menunjukkkan pada CaCl2 sangat banyak
sifat penyabunannya, MgCl2 sedikit, FeCl3 agak banyak dan minyak
FILMA sangat banyak sifat penyabunannya. Minyak FILMA memiliki sifat kesadahan
karena setelah ditambahkan larutan sabun dan deterjen terbentuk busa yang
banyak.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan
dapat ditarik beberapa kesimpulann
sebagai berikut :
1.
Lipid
adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air tapi larut dalam zat pelarut
non polar seperti benzena, ester, dan alkkohol.
2.
Minyak
FILMA dan minyak rakyat larut dalam kloroform dan benzena karena sifatnya non
polar.
3.
Minyak
jelantah
untut membentuk kejernihan yang paling banyak adalah 40 tetes.
4.
Minyak
FILMA memiliki sifat penyabunan paling banyak.
5.
Uji
sifat kejenuhan tergantuk banyak ikatan yang terdapat pada minyak.
Rafsyanjani
|
Agung, 2013. Laporan
uji kualitatif protein. www.agungwidodo.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Anna.
2008. Ilmu Kimia Organik. Puurwokorto : Pakultas Pertanian Dan Peternakan
UNSOED.
Anonim. 2009. Uji Kualitatif Protein dan Asam Amino. www.rismaka.net. Diakses pada tanggal 29 November 2012.
Anonim. 2011. Lipid
. www.news-medical/health/what/-are-lipids-(indonesians) . aspx .
Diakses pada tanggal 5-12-2012.
Buckle . K. A, dkk . 2010 . Ilmu Pangan . Jakarta . Universitas Indonesia.
Dave
. 2011. Prinsip-Prinsip Ailmu Gizi. Erlangga : Jakarta.
Elkhapia, 2013. Praktikum
Biokimia Reaksi Uji Protein. www.elkhapia.blogspot.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Gordon.
2009. Analisa Kimia Kuantatif. Erlangga : Jakarta.
Kartasapoetra, G dan
Marsetyo . 2008 . Ilmu Gizi . Jakarta
. Rineka Citra.
Kim, 2011. Laporan uji protein. www.kim-azil.blogspot.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Mangihut, S. T. 2009. Kimia Dasar. PT. Grafinda Persada.
Jakarta.
Martoharsono, S. 2008. Biokimia 2. Univeersitas Gadjah Mada
Press. Yogyakarta.
Monruw,
2010. Pengantar Biokimia. UI Press.
Jakarta.
Murray,
2009. Dasar-Dasar Biokimia. Bayumedia
Publishing. Malang.
Nazar.
2012. Kimia Pangan Dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Poedjiadi, A. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. Universitas
Indonesia. Bandung.
Potter, A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Buku
Kedokteran. Jakarta.
Pratt.
2009. Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Leberty Yogyakarta : Yogyakarta.
Pujiyanti, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Platinum.
Jakarta.
Purnomowati, 2008. Kimia Organik Binarupa. Aksara. Jakarta.
Sandjaja, 2010. Kamus
Gizi. Kompas. Jakarta.
Sirajuddin, S dan Najamuddin U., 2011. Biokimia. Unhass-Press. Makassar.
Soenardi, 2008. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian.
Universitas Ilmu Pangan dan Gizi. Yogyakarta.
Sudarmadji, 2011. Kimia Pangan dan
Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wirahadikusuma, M., 2008. Biokimia
Protein Enzim dan Asam Nukleat. ITB- Press. Bandung.
Zulfikar . 2010 . Asam Lemak . www. Chem-1 s-try .
org/materi-kima/kimia-kesehatan/biomolekul/asam-lemak/. Diakses pada
tanggal 5-12-2012.
Zulfikar. 2010. Jenis karbohidrat. http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/jarbohidrat. Diakses pada tanggal 21 November 2012.
No comments:
Post a Comment