Rizki Hasmi
|
LARUTAN
BUFFER
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kata pH dan
larutan buffer (penyangga) sering dijumapi ketika mempelajari materi asam basa.
Suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai ph dengan mempertahankan nilai pH
dengan penambahan sedikit asam, basa, dan pengenceran oleh air disebut larutan
buffer. Larutan penyangga dapat dibuat dari campuran asam lemah dan basa
konjugasinya serta basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan buffer dapat pula
dibuat dari campuran asam atau basa kuat dengan ketentuan jumlah asam atau basa
lemahnya harus lebih besar dari basa atau asam kuatnya. Oleh karena itu
dilakukan pengujian mengenai larutan buffer.
Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk membandingkan kapasitas buffer fosfat
pada berbagai konsentrasi.
TINJAUAN
PUSTAKA
Larutan buffer adalah campuran asam
lemah dengan garamnya dari basa kuat atau campuran basa lemah dengan garamnya
dari asam kuat. misalnya CH3COOH dengan CH3COONa dan larutan NH3 dengan larutan
NH4Cl. Campuran larutan ini mempunyai sifat penyangga (penahan) terhadap usaha
untuk mengubah pH penambahan sedikit asam, sedikit basa, atau penambahan air
tidak mengubah pH larutan (Pujiyanti, 2009).
Larutan penyangga atau larutan
buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha
mengubah pH seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. Dengan kata
lain, pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut
ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat atau jika larutan tersebut diencerkan.
Larutan buffer mengandung zat terlarut yang bersifat penyangga. Penyangga
memiliki komponen asam basa mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan
pasangan konjugasi (Mangihut, 2009).
Larutan buffer yang terdiri dari
garam dan asam lemahnya atau basa lemahnya memiliki harga pH yang berbeda dari
garamnya maupun asam lemahnya, karena kedua larutan terionisasi. pH sebuah
larutan tidak akan berubah apabila ditambahkan air atau diencerkan dan bila
ditambah basa atau asam. Pengukuran pH biasanya diukur dengan pH meter dan
kertas lakmus (Zulfikar, 2010).
Dalam berbagai aktivitas yang
melibatkan reaksi-reaksi dalam larutan, seringkali diperlukan pH yang harganya
tetap. Perubahan pH suuatu system seringkali memberikan dampak yang tidak
diinginkan. Namun larutan penyangga dapat mempertahankan pH system terhadap
gangguan yang dapat mengubah pH. Penyangga alami terdapat dalam tubuh makhluk
hidup maupun di alam (Mulyasa, 2009).
Kebutuhan buffer kadang menyulitkan
karena hampis setiap analisis membutuhkan kondisi pH tertentu yang relatif
stabil. Karena banyaknya macam dan jenis buffer, pemilihan buffer yang akan
digunakan menjadi masalha tersendiri. Dalam memilih buffer, yang harus
diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-sifat biologisnya. Banyak jenis
buffer yang mempunyai dampak terhadap sistem biologis, aktivitas enzim, subtrat
dan kovaktor (Riyadi, 2008).
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum
Praktikum ini dilaksankan pada hari Selasa, 17 Desember
2013 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan
Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan
Praktikum
a. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet volume, dan pH meter.
b. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah aquades, buffer fosfat (K2HPO4,
3H2O dan KH2PO4), HCl 0,2 M, dan NaOH 0,2 M.
Prosedur Kerja
Disiapkan 8 tabung reaksi dan beri kode 1 sampai 8
|
Tabung 1 sampai 4 masing-masing
diisi 2,5 ml aquades, larutan buffer fosfat A, B, dan C
|
Tabung 5 sampai 8 masing-masing
diisi 2,5 ml aquades, larutan buffer fosfat A, B, dan C
|
Ditambahkan 5 ml NaOH 0,2 M
dengan interval 1 ml
|
Ditambahkan 5 ml HCl 0,2 M
dengan interval 1 ml
|
Semua tabung digojog dan diukur
pH masing-masng tabung
|
HASIL PENGAMATAN
HASIL
PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Perubahan pH larutan buffer fosfat pada berbagai
konsentrasi dengan penambahan HCl 0,2
No. Tabung
|
Volume HCL 0,2 M (ml)
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Ph
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
7
|
6
|
2
|
3
|
2
|
7
|
1
|
2
|
1
|
2
|
6
|
2
|
2
|
2
|
2
|
No
Tabung.
|
Volume NaOH 0,2 M (ml)
|
|||||||||||||||||||
5
|
6
|
7
|
8
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
pH
|
12
|
12
|
8
|
12
|
12
|
8
|
7
|
11
|
12
|
12
|
8
|
11
|
12
|
12
|
12
|
8
|
8
|
12
|
12
|
12
|
Tabel 5.2 Perubahan pH larutan buffer fosfat pada
berbagai konsentrasi dengan penambahan NaOH 0,2 M.
PEMBAHASAN
Larutan
buffer itu sendiri merupakan larutan yang berfungsi untuk menahan perubahan pH
yang ekstrim pada saat terjadi penambahan jumlah ion H+ atau OH-
dalam larutan.Larutan buffer adalah laruan yang terdiri dari garam dengan asam
lemahnya atau garam dengan basa lemahnya. Komposisi ini menyebabkan larutan
memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH jika kedalam larutan ditambahkan
sedikit asam atau basa. Hal ini disebabkan larutan penyangga memiliki pasangan
asam basa konjugasi (Molady, 2010).
Praktikum
kali ini dilakukan pengujian tentang larutan buffer dimana praktikum ini
bertujuan untuk membandingkan kapasitas buffer fosfat pada berbagai konsentrasi
dengan menambahkan 8 tabung reaksi.
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilkakukan diperoleh nilai pH untuk tabung 1 sampai
tabung 4 setelah ditambahkan HCl 0,2 M, pH larutan berubah dari tetesan 1 ml
pertama larutan HCl, namun perubahan pH pada larutan yang ada ditabung 1 sampai
4 tidak signifikan, yaitu menunjukkan tingkat pH pada 1 ml pertama yaitu asam
lemah, setelah tetesan 1 ml kedua sampai 1 ml terakhir tingkat pH-nya rendah
yaitu menunjukkan angka 1 dan 2 yang berarti larutan tersebut termasuk dalam
asam kuat.
Tabung 5
sampai tabung 8 se elah ditambahkan larutan NaOH 0,2 M terjadi perubahan pH
walaupun perubahan tersebut tidak signifikan. Namun secara keseluruhan pH yang
terdapat pada tabung tersebut tetap setelah ditambahkan NaOH.
Berdasarkan
hasil yang diperoleh setelah pengamatan, untuk tabung 2 dan tabung 3 sempat
menunjukkan larutan yang memiliki pH netral yaitu pH-nya menunjukkan angka 7.
Angka tersebut diperoleh pada saat tetesan 1 ml pertama pada tabung 2 dan 3.
Namun setelah dilakukan penetesan yang selanjutnya larutan berubah menjadi asam
kuat yaitu menunjukkan angka 1 dan 2.
Berdasarkan
data yang diperoleh pada tabung 5 sampai 8, ditemukan pH bersifat netral pada
tabung 6 setelah penetesan 1 ml kedua. Namun setelah itu, secara keseluruhan pH
pada tabung 5 dan 8 berubah menjadi basa kuat yaitu menunjukkan pH 12.
Secara
keseluruhan, pH pada tabung 1 sampai 4 mempunyai nilai yang tetap. Untuk taung
5 sampai 8 secara keseluruhan mempunyai pH yang tetap pula. Hal ini membuktikan
bahwa setelah ditambahkan HCl 0,2 M pada tabung 1 sampai 4 membuktikan larutan
buffer mampu mempertahankan pH. Tabung 5 sampai 8 secara keseluruhan juga
menunjukkan pH yang tetap setelah penambahan NaOH 0,2 M. Hal ini membuktikan
bahwa larutan buffer juga mampu mempertahankan pHnya setelah penambahan NaOH,
dimana NaOH termasuk salah satu contoh basa kuat. larutan buffer berfungsi mempertahankan
pH dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa maupun diencerkan. Pada
setiap larutan di atas, masing-masing mampu mempertahankan pH dengan jumlah
tetesan HCL dan NaOH yang sedikit.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada tabung satu
menunjukkan pH asam yang konstan, yaitu pH-nya 1.
2.
Perubahan pH yang signifikan terjadi pada tabung nomer 2.
3.
Tabung 1 merupakan asam kuat setelah penambahan HCl.
4.
Tabung 7 merupakan basa kuat setelah penambahan NaOH.
5.
Larutan buffer adalah larutan yang berfungsi menahan
kenaikan pH yang ekstrim dari penambahan asam maupun basa.
Rafsyanjani
|
Agung, 2013. Laporan
uji kualitatif protein. www.agungwidodo.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Anna.
2008. Ilmu Kimia Organik. Puurwokorto : Pakultas Pertanian Dan Peternakan
UNSOED.
Anonim. 2009. Uji Kualitatif Protein dan Asam Amino. www.rismaka.net. Diakses pada tanggal 29 November 2012.
Anonim. 2011. Lipid
. www.news-medical/health/what/-are-lipids-(indonesians) . aspx .
Diakses pada tanggal 5-12-2012.
Buckle . K. A, dkk . 2010 . Ilmu Pangan . Jakarta . Universitas Indonesia.
Dave
. 2011. Prinsip-Prinsip Ailmu Gizi. Erlangga : Jakarta.
Elkhapia, 2013. Praktikum
Biokimia Reaksi Uji Protein. www.elkhapia.blogspot.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Gordon.
2009. Analisa Kimia Kuantatif. Erlangga : Jakarta.
Kartasapoetra, G dan
Marsetyo . 2008 . Ilmu Gizi . Jakarta
. Rineka Citra.
Kim, 2011. Laporan uji protein. www.kim-azil.blogspot.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Mangihut, S. T. 2009. Kimia Dasar. PT. Grafinda Persada.
Jakarta.
Martoharsono, S. 2008. Biokimia 2. Univeersitas Gadjah Mada
Press. Yogyakarta.
Monruw,
2010. Pengantar Biokimia. UI Press.
Jakarta.
Murray,
2009. Dasar-Dasar Biokimia. Bayumedia
Publishing. Malang.
Nazar.
2012. Kimia Pangan Dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Poedjiadi, A. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. Universitas
Indonesia. Bandung.
Potter, A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Buku
Kedokteran. Jakarta.
Pratt.
2009. Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Leberty Yogyakarta : Yogyakarta.
Pujiyanti, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Platinum.
Jakarta.
Purnomowati, 2008. Kimia Organik Binarupa. Aksara. Jakarta.
Sandjaja, 2010. Kamus
Gizi. Kompas. Jakarta.
Sirajuddin, S dan Najamuddin U., 2011. Biokimia. Unhass-Press. Makassar.
Soenardi, 2008. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian.
Universitas Ilmu Pangan dan Gizi. Yogyakarta.
Sudarmadji, 2011. Kimia Pangan dan
Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wirahadikusuma, M., 2008. Biokimia
Protein Enzim dan Asam Nukleat. ITB- Press. Bandung.
Zulfikar . 2010 . Asam Lemak . www. Chem-1 s-try .
org/materi-kima/kimia-kesehatan/biomolekul/asam-lemak/. Diakses pada
tanggal 5-12-2012.
Zulfikar. 2010. Jenis karbohidrat. http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/jarbohidrat. Diakses pada tanggal 21 November 2012.
Caesars to buy Caesars Palace in $3.9bn deal - drmcd
ReplyDeleteCaesars 서울특별 출장마사지 Entertainment 익산 출장샵 on Wednesday announced it has reached an 여수 출장샵 agreement to buy a 광주광역 출장마사지 33% stake in the Caesars 영천 출장안마 Palace brand.