Tuesday, October 1, 2013

laporan agroklimatologi

BAB I PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentanng hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat‑alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di dekat alat. Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannya. Pengetahuan akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktikan dalam melakukan kegiatan praktikum.
Di bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran sinar matahari sangat penting. Pengukuran dilakukan terhadap cahaya surya yang sampai ke permukaan bumi. Ada beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran penyinaran matahari ini diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe Martin dan Tipe Foster.
Sedangkan pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami. Ada beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah dan kering, dan alat pencatat otomatis (termograf, termohidrograf).
Suhu tanah banyak dipengaruhi oleh penyinaran matahari yang dialami, kedudukan permukaan, sifat tanah (intensitas warna, komposisi, panas jenis tanah, kemampatan dan kadar lengas tanah) dan vegetasi yang ada di atas atau sekitarnya. Untuk mengetahui seberapa besar panas yang diserap oleh tanah maka digunakan alat yang dinamakan Termometer tanah selubung kayu, Termometer tanah bengkok dan Termometer tanah selubung logam.


1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengetahui fungsi dan cara kerja dari masing-masing alat tersebut.



















                                                                                                           
BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai ke permukaan bumi selama periode satu hari, diukur dalam jam. Periode satu hari disini lebih tepat disebut panjang hari yakni jangka waktu selama surya berada di atas horison. Halangan terhadap pancaran cahaya surya terutama awan, kabut, aerosol atau benda-benda pengotor atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau dalam persen terhadap panjang hari. Lama penyinaran surya dapat diukur dengan berbagai macam alat yang dapat merekam sinar yang mencapai di permukaan bumi sejak terbit hingga terbenam; mampu merekam dengan tepat sampai nilai persepuluh jam (6menit). Terdapat empat macam/tipe alat perekam sinar surya, yaitu : Tipe Campbell Stokes, Tipe Jordan, Tipe Marvin, dan Tipe Foster. Dari 4 tipe tersebut hanya tipe Tipe Campbell Stokes dan Tipe Jordan saja yang banyak dipakai di Indonesia (Sutiknjo. 2005).
Suhu udara yang diukur dengan termometer merupakan unsur cuaca dan iklim yang sangat penting. Suhu udara berubah sesuai dengan tempat dan waktunya. Misalnya, pada tempat yang terbuka suhunya berbeda dengan tempat yang bergedung. Demikian pula suhu di ladang berumput berbeda dengan ladang yang dibajak atau jalan beraspal dan sebagainya. Dilihat dari segi waktu, pada umumnya suhu maksimum terjadi sesudah tengah hari biasanya antara jam 12.00 – 14.00, dan suhu minimum terjadi pada jam 06.00 atau sekitar matahari terbit. Untuk menyatakan suhu udara dipakai berbagai skala. Dua skala yang sering dipakai dalam pengukuran suhu udara adalah skala fahrenheit yang dipakai di negara Inggris dan skala celcius atau skala perseratusan (centigrade) yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pengukuran suhu udara hanya memperoleh satu nilai yang menyatakan nilai rata-rata suhu atmosfer. Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam (satu hari) yang dilakukan tiap jam. Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu harian rata-rata dalam 1 bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Sedangkan suhu tahunan rata-rata dihitung dari jumlah suhu bulanan rata-rata dibagi dengan 12. Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah,kemampuandankadarlegastanah(Tjasjono,1999 ).
Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau apda kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air (pada keadaan jenuh) tergantung pada suhu udara. Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktual. Pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi mencapai 100 %. Ada beberapa tipe dan prinsip kerja alat pengukur kelembapan udara. Pada umumnya alat yang digunakan adalah psikrometer. Alat ini terdiri dari dua termometer yang disebut termometer bola basah dan termometer bola kering. Kelembapan udara sebanding dengan selisih kedua termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur kelembapan lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala antara 0 sampai 100 %. Alat pengukur kelembapan udara tipe ini disebut hygrometer (Anonim, 2010).
Curah hujan sebagai yang tercurah dari langit dan diukur oleh penakar hujan dengan luasan diameter tertentu merupakan kondisi air yang tercurah dalam suatu luasan tertentu. Dan untuk perhitungan kasar volume air yang jatuh dari langit dapat dihitung dengan mempertimbangkan luasan suatu daerah tertentu dikalikan dengan tinggi curah hujan yang terukur yang akan menghasilkan satuan volume air. Karena wilayah Indoneisa merupakan daerah tropis dengan intensitas hujan berbeda dari satu tempat ke tempat lain meskipun jaraknya sangat dekat (satuan kilometer), maka perhitungan besarnya intensitas hujan akan ditentukan oleh banyaknya penakar hujan. Dengan perhitungan secara hidrologis yang dikenal dengan planimetri akan dapat dihitung intensitas rata-rata dalam suatu kawasan. Hitungan ini umumnya digunakan untuk menghitung volume air hujan yang tercurah dari langit untuk kepentingan pembentukan embung dam atau waduk. Prinsip penakar hujan tipe Hellman  yaitu air hujan yang jatuh pada mulut penakar masuk ke dalam silinder. Di dalam silinder kolektor ini terdapat sebuah pelampung penggerak tangkaipena. Goresan pena diterima oleh silindeer pias. Silinder kolektor mempunyai daya tampung maksimum 10 mm. Tepat pada saat kolektor penuh, maka air senilai 10 mm ini tercurah habis melalui pipa pembuangan. Bersamaan dengan ini pelampunmg turun ke dasar dan pena kembali ke titik nol pada skala pias. Penakar ini umumnya mencatat periode hujan harian sehingga untuk menghitungnya : (X x 10mm) + Y mm ( Soemeinaboedhy, 2006 ).
Angin merupakan suatu vektor yang mempunyai besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatannya sedang arahnya adalah darimana datangnya angin. Kecepatan angin dapat dihitung dari jelajah angin (cup counter anemometer) dibagi waktu (lamanya periode pengukuran). Mengukur arah angin haruslah ada angin atau cup‑counter anemometer dalam keadaan bergerak.Faktor pendorong utama angin adalah gaya gradient tekanan. Gradien tekanan adalah perbedaan tekanan per satuan jarak dengan arah horizontal dan tegak lurus isobar. Makin besar gradient tekanan maka kecepatan angin makin besar. Untuk gradient yang sama, kecepatan angin ditentukan juga oleh letak geografis, ketinggiaan tempat dan waktu. Angin selalu bergerak karena perbedaan tekanan udara dan selalu dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Perbedaan tekanan ini disebabkan karena perbedaan suhu, perbedaan suhu ini antara lain adalah disebabkan karena perbedaan penerimaan radiasi. Disamping itu ada gaya sekunder yang mempengaruhi angin yaitu : Gaya Cariolis, gaya sentrifugal dan gaya gesekan (Bayong, 2005).




















BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 2 Juni 2013 (Indoor) dan Selasa, 11 Juni 2013 (Outdoor) bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Indoor) dan BMKG Kediri Lombok Barat NTB (Outdoor).

3.2  Alat dan Bahan
  Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu antara lain: Alat ukur lama penyinaran matahari Tipe Jordan, Campbell Stokes, Termometer Selubung Logam, Termometer Ruangan dan Waterpas, Higrometer, Termometer bola basah dan bola kering, dan Termohigrograf mini, Thermometer tanah, Thermometer minimum rumput, Anemometer dan Penangkar hujan otomatis, Penakar hujan manual type observatorium, Wind vane anemometer, Cup Counter Anemometer.
  Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: Kertas Pias Tipe Jordan dan Kertas Pias Tipe Campbell Stokes, Kertas Pias  untuk Higrotermograf mini.

3.3  Prosedur Kerja
1.      Didengar penjelasan Co. ass mengenai fungsi dan bagian-bagian alat tersebut.
2.      Diamati bagian-bagian alat  tersebut.
3.      Dicatat bagian-bagian maupun fungsi dari alat yang diamati.
4.      Difoto alat-alat praktikum yang diamati.








BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
   
4.1     Hasil

 a
                                                                                                   b
                                                                                                 c
                                                                                               d
e




Gambar 1. Alat pengukur lama penyinaran matahari tipe jordan




                       
                                                                                                            a
                                                                                                               b



            Gambar 2. Kertas pias tipe jordan




 Gambar 3. Alat pengukuran lama penyinaran matahari campbell stokes
                                   
                                                                                       a

                                                                                            b





Gambar 4. Kertas pias tipe campbell stokes
                                                                                                           
                                                                                            a                                                                                                                                                                                                                                      b
                                                                                            c                                                                                                              d
                                                                                                                                                                                                              e
                                                                                            f

Gambar 5. Thermometer tanah selubung logam

                                                                                   
                                                                                       a
                                                                                           b

                                                                                            c
                                                                                         d




Gambar 6. Thermometer ruangan

                                                                                                a






Gambar 7. waterpas

             1
                                                                                                         7
             2                                                                                                                   8
             3                                                                                                                   9
             4                                                                                                                   10 
              5                                                                                                                  11
              6
                                                                                                             12
                                                                                                        13
            Gambar 8. Thermohigrograf mini
                  1

                                                                                                  2



                                                                                                 3


Gambar 9. Bola basah dan bola kering


                                                                                 1


                                                                                 2



Gambar 10. Kertas pias grafik

   Gambar 11. Thermometer Tanah

Gambar 12. Thermometer Minimum Rumput










Gambar 13. Anemometer







Gambar 14. Penakar hujan otomatis/observatourium










Gambar 15. Penakar curah hujan otomatis/observatourium.


Gambar 16. Penakar Hujan Otomatis Type Hellmann

Gambar 17. Penakar Hujan Manual Type Observatorium
Gambar 18. Cup Counter Anemometer

Gambar 19. Wind Vane Anemometer











1.         Bagian – bagian alat praktikum
a)      Alat pengukur lama pengukuran lama penyinaran matahari tipe Jordan
a.       Tutup silinder Jordan
b.      Silinder Jordan
c.       Celah sinar
d.      Pengatur inklinasi ( kemiringan )
e.       Dasar alat
b)      Kertas pias tipe Jordan
a.       Celah sinar
b.      Garis penunjuk waktu ( Garis tebal = 1 jam,garis tipis =10 menit )
c)         Alat pengukuran lama penyinaran matahari campbell stokes
a.       Bola kaca masif
b.      Kertas pias
d)      Kertas pias tipe Campbell stokes
a.       Garis penunjuk waktu setiap 30 menit
b.      Lubang bekas sinar matahari ( Lubang tersebut menunjukkan bahwa sinar matahari bersinar sepanjang lubang pada kertas ).
e)       Thermometer tanah selubung logam
a.       Tutup selubung
b.      Selubung thermometer
c.       Celah pembaca thermometer
d.      Lubang kaca
e.       Ujung selubung
f)       Termometer ruangan
a.       Skala Celcius ( C )
b.      Skala Fahreinheit ( F )
c.       Angka satuan
d.      Air raksa

g)      Waterpas
a.       Garis penunjuk kedataran

h)      Termohigrograf mini
1)      Drum arloji
2)      Gir ( roda gigi )
3)      Penjepit kertas
4)      Tabung pin
5)      Lengan pin
6)      Lengan pin
7)      Sekrup penyesuai kelembaban
8)      Rambut
9)      Lempeng logam
10)  Dasar alat
11)  Sekrup penyesuai tempratur
12)  Tangkai pengunci lengan
13)  Alat penggeser lengan pen
i)        Termometer bola basah dan bola kering
1)      Termometer bola kering
2)      Termometer bola basah
3)      Kain muslim
j)        Kertas pias
1)      Temperatur
2)      Kelembaban

k)      Thermometer Tanah
1)      Temperatur pada tanah gundul
2)      Temperatur pada tanah berumput.
l)        Anemometer
1)        Penangkap arah angin
2)        Tiang alat
3)        Penunjuk arah angin
4)        Spidometer
5)        Lubang listrik

m)    Observatorium
1)      Corong observatorium
2)      Elektroda
3)      Tempat penampung air
4)      Kabel listrik

2.        Fungsi dan cara kerja alat praktikum
a.       Pengukur lama penyinaran matahari tipe Jordan
Fungsi : Untuk mengukur lama penyinaran matahari
   Cara pemasangan :
1)      Carilah tempat yang terbuka ( memperoleh penyinaran ) matahari sepanjang hari.
2)      Pasanglah alat di tempat yang cukup tinggi seperti atap rumah ( bangunan ),tiang tembok (pilar).
3)      Letakkan dasar alat dengan posisi mendatar ( horizontal ) ditempat seperti yang disebut pada langkah ( b ).
4)      Atur kedudukan alat sedemikian rupa,agar sumbu dengan silinder Jordan sejajar dengan bidang tengah bumi ( sesuai tempat pengamatan ) dan tutup siinder harus mengadap kearah bidang equator.
5)      Atur sudut silinder Jordan sesuai dengan sudut inklinasi
6)      Buka silinder Jordan dan bersihkan agar dinding silinder Jordan bagian dalam tetap kering.dua celah yang ada pada silinder pada silinder Jordan harus bersih.
7)      Pasangkan keras pias melingkar di dalam siinder Jordan,dengan posisi bagian yang berwarna biru disebelah dalam serta lubang kertas pias tepat pada kedua celah silinder Jordan.
8)      Pasang tutup silinder dengan bagian tutup sedemikian rupa ditekan agar terpassang kuat.
9)      Ganti kertas pias setelah matahari terbenam guna pengamatan berikutnya.
10)  Tentukan lama penyinaran matahari yang terukur dengan cara menghitung bagian skala pada kertas pias yang terbakar  ( jarak kertas pias berjarak 1 jam penyinaran,sedang jarak antar kedua garis = 10 menit ).

b.      Kertas pias tipe Jordan
Fungsi : penunjuk lama penyinaran matahari.
Cara pemasangan :
1)      Pasangkan kertas pias melingkar pada/ didalam silinder Jordan,dengan posisi bagian yang berwarna biru di sebelah atau bagian dalam serta lubang kertas pias tepat pada kedua celah silinder Jordan.

c.       Pengukuran lama penyinaran matahari campbell stokes
Fungsinya : untuk mengukur lamanya  penyinaran matahari
Cara pemasangan:
1)      Dipasang ditempat terbukadiatas pondasi beton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.
2)      Alat ini berupa bola  kaca masif dengan garis tengan /diameter 10-15 cm.
d.      Kertas pias campbell stokes
Fungsinya : untuk mencatat lamanya penyinaran matahari dengan jalan memfokuskan sinar matahari.
Cara pemasangannya:
1)      Pias lengkung panjang dipasang antara tanggal 11 Oktober  - 28/ 29 Februari.
2)      Pias lengkung pendek  dipasang antara tanggal 11 April – 31 Agustus.
3)      Pias lurus dipasang antara tanggal 1 Maret – 10 April dan 1 September – 10 Oktober.
4)      Pias akan mulai terbakar bila sinar matahari > 0,3 cal /cm2 atau 209, 34 WM2.

e.       Thermometer tanah selubung logam
Fungsi : sebagai pengukur suhu tanah
Cara pemasangan :
1)      Masukkan selubung thermometer kedalam tanah secara cacak sampai pada kedalaman 5,10 dan 20 cm.bila ada penghalang mekanik,selubung thermometer tidak dapat/sulit menembus lapisan tanah,maka pindahkan ketempat lain.
2)      Buka tutup selubung thermometer,kemudian masukkan thermometer kedala selubung tesebut secara perlahan – lahan.hindari terjadinya gesekan akan benturan antara thermometer dengan dinding selubung.
3)      Setelah bagian penindara (reservoir) dari thermometer menyentuh bagian bawah selubung,aturlah posisi thermometer sedimikian rupa sehingga skala thermometer berada pada celah selubung untuk memudahkan pembacaan.
4)      Pasanglah tutup selubung dan biarkan alat selama 1 jam untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman 5,10 cm,2,5 jam untuk kedalaman 10 – 15 cm dan 4,5 jam untuk kedalaman 15 – 30 cm.
5)      Lakukan 3 kali pengukuran suhu selama satu hari, yaitu pada pagi ( 07.00 ), siang   ( 13.00 ), dan sore hari ( 18.00 ).
6)      Hitunglah suhu tanah pada rata – rata harian :
( 2 x suhu pada jam 07.00)+13.00+18.00)

f.       Termometer ruangan
Fungsi : untuk mengukur suatu tempat ( ruangan ).
Cara pemasangan :
1)      Letakkan atau gantungkan thermometer tersebut pada tempa atau aruangan yang ingin diukur suhunya.



g.       Waterpas
Fungsi : pengatur posisi kedataran suatu tempat atau alat.
Cara pemasangan :
1)      Diukur atau diletakkan pada bagian yang ingin diukur kedatarannya.
                                           
h.      Kertas pias tipe Campbell stokes
Fungsi : penunjuk lama penyinaran matahari
Cara pemasangan :
1)      Diletakkan di bawah bola gelas atau ditempat kertas pias yang sudah ada dibawah bola gelas yang berfungsi sebagai lensa cembung.

i.        Termohigrograf mini
 Fungsi : untuk mengukur serta mencatat suhu dan kelembaban nisbi udara.
Cara pemasangan:
1)      Bukalah tutup alat dengan menggeser tangkai pengunci yang berada pada dasar alat,kearah kiri kemudian angkat tutup alat secara perlahan – lahan ( jangan sampai menyentuh lengan pencatat ).
2)      Bukalah drum arloji dari posisinya dengan terlebih dahulu memutar ( membuka mur sumbu drum arloji ).
3)      Pasang gir ( roda gigi ) yang memiliki 18 buah gigi pada posisi lubang gir untuk pencatatan 7 hari yang terletak dibagian bawah drum arloji,sedangkan jika alat akan dipakai untuk pencatatan hanya satu hari,maka pasanglah gir yang memiliki 27 buah gigi pada lubang gir untuk pencatatan satu hari.
4)      Gir ( roda gigi ) harus dilepas dan disimpan di tempat penyimpan gir yang berada dibagian atas drum arloji.
5)      Pasang kertas grafik pada drum arloji dengan posisi datar ( horisontal ) kemudian dijepit kedua ujund kertas grafik tersebut dengan alat penjepit yang telah disiapkan.
6)      Letakkan drum arloji diatas tangan kiri sambil memegang kuat drum arloji,kemudian putar kuncian dengan menggunakan kunci khusus sebanyak Sembilan kali putaran penuh ( setiap putaran 3600 ).
7)      Pasang kembali drum arloji pada posisi semula ,penjepit kertas grafik berada disebelah kiri,berdekatan dengan lengan pen,ujung pen berada di belakang penjepit kertas.
8)      Buka tutup penutup pen, kemudian dikaitkan lengan pen dengan menekan/menggeser alat penggeser lengan pen yang berada dibawah lengan  hingga menyentuh pada skala kertas grafik yang telah ditentukan berdasarkan hasil penyesuaian (penetapan) suhu dan kelembaban pada saat tertentu dengan menggunakan thermometer bola basah dan bola kering.
9)      Tepatkan posisi ujung pen dengan mengatur/memutar sekrup penyesuaian,yaitu :
a.       Sekrub penyesuaian kelembaban nisbi,terletak dibagian atas.putar kekanan untuk menggeser lengan pen keatas dan putar kekiri untuk menggeser lengan pen kebawah.
b.      Sekrup penyesuai tempratur,terletak dibagian samping.Putar kekanan untuk menggeser lengan pen keatas dan putar kekiri untuk menggeser lengan pen keawah.
c.       Tempatkan alats edemikian rupa dan kuncilah tutup ini dengan menggeser tangkai pengunci ke kanan.
d.      Tempatkan alat ini ditempat ysng terlindung dsri sinsar matahari,kemudian lakukan pengukuran sesuai dengan interval yang dikehendaki.
e.       Lakukan evaluasi data yang diperoleh selama melakukan pengukuran,kemudian cantumkan dalam table hasil pengamatan.

j.        Termometer bola basah dan bola kering
Fungsi : mengukur kelembaban udara.
Cara pemasangan :
1)      Penggunaan alat pengukur kelembaban nisbi khusunya dengan psikrometer sangkar prinsipnya sama dengan pemasangan pengukur suhu udara yaitu memerlukan sangkar  ( rumah alat ) dan kadang kala di tempatkan bersama – sama dengan thermometer pengukur suhu udara.
2)      Diguakan dua thermometer yaitu thermometer bola kering biasa dan untuk thermometer bola basah digunakan thermometer bola kering yang dibugkus kain muslim pada bagian pengindranya,dan terus menerus dibasahi aquades.
3)      Pemasangan kain muslim pada pengindra harus merata dan rapat,tetapi kain yang digunakan tidak boleh terlal tebal,dapat juga digunakan kain kasa seelum digunakan dicuci dengan aquades agar tidak berlemak.
4)      Kain muslim harus diganti seminggu sekali sesudah pengamatan atau 30 menit sebelum pengamatan.Hal ini untuk meghindari kesalahan akibat pengotoran debu,jamur dan lumut.
5)      Untuk menjaga agar kain muslim tetap basahdengan mencelupkan ujungnya dalam bejana terisi aquades yang terletak dibawah thermometer bola basah jarak antara pengindra dengan permukaan air sebaiknya antara 2 – 7 cm.

k.      Kertas pias
Fungsi : pencatat tempratur dan kelembaban udara
Cara pemasangan :
1)      Dipasang melingkar pada drum arloji secara horizontal.

l.        Thermometer Tanah
Fungsinya : untuk mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 0 cm ( permukaan tanah ), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm.


Cara pemasangan :
1)        Untuk termometer dengan kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dipasang dengan sudut kemiringan 600 dan dipasang pada penahan besi untuk memudahkan pembaca.

m.    Thermometer Minimum Rumput
Fungsinya : untuk mengukur suhu terendah / minimum rumput pada suatu periode pengamatan.
Cara pemasangan :
1)        Thermometer ini dipasang dengan posisi horizontal di permukaan tanah beumput pendek dan dijepit pada tempat khusus yang terbuat dari alumunium yang bagian atasnya dihalangi semacam atap supaya tidak terkena lansung sinar matahari.

n.      Anemometer
            Fungsi : untuk mengukur kecepatan dan arah angin
Cara pemasangan :
1)      Dipasang ditempat yang bebas dan dipasang secara vertikal dengan ketinggian tertentu dari permukaan tanah.

o.      Observatorium
Fungsi : Untuk mengukur curah hujan pada suatu daerah
Cara pemasangan :
1)      Dipasang pada tempat yang datar dan usahakan sman dari benda – benda sekitar,dan dipasang pada tempat yang terbuka.

p.      Penakar Hujan Manual Type Observatorium
Fungsinya : untuk mengukur jumlah curah hujan.
Cara pemasangan :
1)      Alat ini dipasang diatas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm dari permukaan tanah sampai mulut corong penakar.
2)      Waktu pengamatannya dilakukan jam 07.00 WS dengan membuka kran dan menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala yang menunjukkan jumlah curah hujan.

q.      Cup Counter Anemometer
Fungsinya : untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama periode tertentu.
Cara pemasangan :
1)      Alat ini terdiri dari 3 mangkok yang akan berputar bila tertiup angin.
2)      Pada bagian bawah mangkok terdapat angka couter yang mencatat perputaran mangkok tersebut.
3)      Alat ini dipasang diatas tiang pipa besi setinggi (1/2 meter, 2 meter, 10 meter ) dari permukaan tanah.

r.        Wind Vane Anemometer
Fungsinya : untuk mengukur arah dan kecepatan angin.
Cara pemasangan :
1)      Alat ini dipasang pada pipa besi dengan ketinggian 10 meter, dimana alat ini terdiri dari sensor dan alat penunjuk yang dihubungkan melalui kabel.

4.2  Pembahasan
Dengan adanya praktikum ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang bagian-bagian serta fungsi dari alat  ukur lama penyinaran matahari Tipe Jordan, alat pengukur suhu udara yaitu termometer ruangan serta alat pengukur suhu tanah yaitu termometer sselubung logam. Selain alat tipe Jordan, ada lagi alat untuk mengukur lamanya penyinaran sinar matahari yang disebut alat tipe Campbell stokes, dimana alat ini terdiri dari bola gelas yang berfungsi sebagai lensa cembung, konvekx yang dapat mengumpulkan sinar matahri kesuatu titik api, tempat menyisipkan kertas pias, pengatur kertas pias, penunjuk yang menyatakan letak lintang dan tiang buah sekrup. Karena alat ini tidak ada di laboraterium, maka secara detailnya dan lebih jelasnya saya kurang memahami bagaimana cara kerja alatnya.
Kita mengetahui suhu udara dipermukaan bumi terutamakan dipanaskan oleh penyerapan radiasi sinar matahari, terutama didaerah yang permukaannya lebih panas dari pada lapisan udara tepat diatasnya, maka udara dipanaskan. Udara yang dipanaskan mengembang menjadi kurang padat dan naik. Udara yang lebih dingin disekitarnya masuk menggantikan udara panas yang naik tersebut. Udara panas menjadi dingin ketika naik, menjadi lebih panas lagi dan akhirnya berhenti naik. Udara itu kembali kebumi, yang mungkin dipanaskan lagi jika permukaannya masih lebih panas dari pada udara diatasnya. Dimana perputaran arus udara panas dan dingin ini disebut konveksi dan arusnya disebut arus konveksi.
Berdasarkan pengamatan terhadap bagian alat pengukur lama penyinaran matahari serta penjelasan dari Co. ass, dapat diketahui bahwa pengukuran lama penyinaran matahari dimulai dari jam 07.00 sampai jam 18.00, karena jangka waktu penyinaran matahari di hitung dalam priode satu hari. Sebagaimana telah dijelaskan, alat untuk mengukur lama penyinaran matahari adalah alat tipe Jordan, penempatanya diletakkan di tempat terbuka dan dihadapkan arah utara-selatan, tidak ada halangan ke arah timur matahari terbit dan ke arah barat matahari terbenam dengan maksud agar sinar matahari dapat melaui celah sinar dan membakar kertas pias secara sempurna. Alat tipe Jordan ini juga ditempatkan di tempat yang cukup tinggi tujuannya untuk memperoleh penyinaran matahari secara sempurna sepanjang hari serta untuk menghindari terganggunya alat oleh aktifitas manusia yang dapat menganggu fungsi dari alat tersebut. Kertas pias yang digunakan pada alat tipe jordan ini berwarna biru dongker (tua) dimana kertas pias ini mempunyai skala tertentu yang dibaca sebagai gambaran lama penyinaran sinar matahari, yaitu skala yang bergaris hitam tebal yang merupakan skala hitung persatu jam  dan skala yang bergaris hitam tipis yang merupakan skala hitung  persepuluh menit. Kertas pias ini dipasang dengan cara melingkarkan pada tabung silinder alat ukur tipe Jordan, hal tersebut memudahkan kita dalam mengetahui berapa lama kertas tersebut terbakar. Adapun bagian-bagian dari alat tipe jordan tersebut yaitu antara lain tutup silinder, celah sinar, silinder Jordan, pengatur inklinasi, skala angka dan dasar alat. Tutup silinder berfungsi sebagai penutup tabung (silinder) Jordan, hal tersebut juga bertujuan agar kertas pias tidak terbakar habis oleh sinar matahari. Celah sinar berfungsi sebagai jalan masuknya sinar matahari yang akan membakar kertas pias sehingga dapat di ukur lamanya penyinarannya. Celah sinar ini berjumlah 2 buah, masing-masing berjumlah satu disisi kiri dan kanan silinder. Silinder Jordan berfungsi sebagai tempat meletakkan kertas pias dan juga sebagai penangkap sinar. Pengatur inklinasi berfungsi sebagai pengatur dan penunjuk arah sinar matahari yang datang sehingga matahari dapat masuk dalam silinder melalui celah sinar. Skala angka berfungsi untuk mengatur kemiringan dari alat tipe Jordan tersebut. Dasar alat berfungsi agar alat alat tipe Jordan ini bisa duduk pada tempat dimana diletakkan.Selain kertas pias tipe Jordan, pada praktikum ini kita juga mengamati kertas pias tipe Campbell Stokes. Untuk  kertas pias tipe Campball Stokes skala hitungnya yaitu persatu jam. Kertas pias tipe Campbell Stokes ini berwarna hitam, pengukuranya lebih akurat, lebih cepat menyerap kalor karena kertas pias tipe ini lebih berwarna gelap daripada kertas pias tipe Jordan.Untuk menunjang agar alat ukur Tipe Jordan ini berada pada posisi yang datar maka diperlukan Waterpas untuk mengukur datar tidaknya tempat meletakkan alat ukur Tipe Jordan. Kita dapat mengetahui datar atau tidaknya suatu tempat dengan cara melihat skla yang berisi air yang ada pada waterpas tersebut lebih tepatnya kita melihat gelembungnya. Jika waterpas diletakkan disuatu tempat dan gelembung air yang ada di skala tersebut berada ditengah berarti tempat tersebut berada ditempat yang datar (horizontal).
Dalam praktikum agroklimatologi ini juga, ada pengenalan terhadap alat pengukur suhu udara dan suhu tanah. Untuk pengukuran suhu udara alat yang kita amati adalah termometer ruangan, sistem kejanya menggunakan air raksa. Terdapat 2 skala pada termometer tersebut yaitu skala celcius dan skala fahrenheit. Pada skala celcius kita dapat mengetahui suhu udara dalam derajat celcius, sedangkan pada skala fahrenheit kita dapat mengetahui suhu udara dalam derajat fahrenheit.
Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur suhu tanah yaitu Termometer Tanah Selubung Logam, yang cara pemakaiannya dengan dimasukkan ke dalam tanah dan diamati berapa derajat yang ditunjukkan oleh indikator termometer yang berada di dalamnya melalui celah yang tersedia. Bagian Ujung selubung logam berbentuk runcing, tujuannya agar mudah saat dimasukkan kedalam tanah. Bagian lain dari termometer selubung logam ini yaitu celah pembacaan skala termometer, pada celah tersebut kita dapat melihat skala dari termometer yang dimasukkan ke selubung logam tersebut. Penutup Selubung Logam berfungsi agar termometer diam pada tempatnya. Batang termometer merupakan tempat termometer berada. Sedangkan lubang udara yang terletak diatas ujung selubung logam berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara atau suhu tanah.Alat termometer tanah selubung logam ini berfungsi untuk mengukur suhu dalam tanah hingga kedalaman 5-20 cm, alat ini bekerja dengan cara menamcapkannya ketanah, maka dari sini kita dapat mengetahui suhu dalam tanah. Dalam pertanian, alat atau thermometer ini ada perannya sebagai pengukur suhu dalam tanah, agar kita lebih mengetahui seberapa besar suhu yang ada didalam tanah, jadi kita bisa mengetahui tanaman apa yang pantas sesuai dengan tekanan suhu pada lokasi yang akan ditanam tersebut. Dari pembahasan yang telah saya kemukakan diatas, maka dalam praktikum ini kita dapat mengambil suatu cara kerja alat yang fungsinya bermacam-macam. 
Pengenalan atau pengetahuan tentang alat-alat klimatologi untuk pengukuran lama penyinaran sinar matahari, suhu udara, serta suhu tanah sangatlah penting, karena hal tersebut berpontensi memberikan pemahaman kepada praktikan tentang betapa pentingnya, alat-alat klimatologi tersebut dalam kehidupan sehari-hari terutama didalam bidang pertanian. Apalagi perkembangan dunia pertanian sangat dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk faktor iklim maupun faktor cuaca, dan intensitas cahaya matahari.
Berdasarkan hasil pengamatan serta penjelasan dari Co. ass, dapat kita ketahui bahwa ada beberapa alat untuk mengukur kelembaban udara. Alat-alat tersebut yaitu higrograf, thermometer bola basah, thermometer bola kering, termohigrogaraf, thermometer tanah dan thermometer minimum rumput.Dapat diketahui bahwa alat untuk mengukur kelembaban udara nisbi disebut higrograf. Higrograf merupakan alat yang bisa menunjukkan berapa derajat suhu suatu tempat dan berapa persen kelembaban udara yang ada di tempat tersebut. Alat ini berbentuk bulat seperti arloji dan mempunyai dua skala. Skala pertama yaitu skala yang besar yang menunjukkan berapa kelembaban udara dan skala yang kedua yaitu skala yang kecil dibawah skala kelembaban udara merupakan skala untuk mengukur suhu. Pemasangan higrograf sama halnya dengan alat pengukur suhu udara. Alat ini bisa dipasang dengan digantung pada suatu ruangan atau kamar.
Selain itu pada praktikum ini kita juga, mengamati psikrometer bola basah bola kering. Merupakan alat pengukur kelembaban udara. Seperti namanya, psikrometer ini terdiri dari dua termometer yaitu termometer bola basah dan bola kering. Termometer bola basah yang berfungsi untuk mengukur suhu rendah (minimum). Sedangkan termometer bola kering berfungsi untuk mengukur suhu maksimum. Termometer bola basah merupakan termometer bola kering yang bagian pengindranya dibalut dengan kain muslim dan ditetesi aquades. Diantara kedua termometer tersebut terdapat tabung aquades yang berfungsi untuk menampung air (aquades). Pembacaan suhu pada termometer bola kering dan termometer bola basah pada dasarnya sama dengan pembacaan suhu pada termometer suhu ruangan kita tinggal melihat derajat suhu yang ditunjukkan pada saat pengukuran, dimulai dari pembacaan suhu bola basah kemudian suhu bola kering. Namun yang membedakannya ádalah pada termometer bola basah, jika termometer bola kering bisa langsung dibaca suhunya pada saat ditaruh pada suatu tempat, tetapi tidak sama halnya dengan termometer bola basah. Kita dapat mengetahui suhu yang ditunjukkan oleh bola basah apabila telah terjadi penguapan air melalui kain muslim. Berarti termometer bola basah tersebut bertambah sensitif pengukurannya, disebabkan karena kain muslim yang dapat denagan cepat menguapkan air apabila terkena suhu tinngi. Untuk mendapatkan persen kelembaban dari psikrometer bola basah bola kering ini kita perlu menggunakan perhitungan dimana suhu termometer bola basah dan bola kering ini sangat diperlukan. Perhitungannya yaitu dengan cara hasil selisih antara bola kering dan bola basah yang kemudian hasil selisih tersebut dilihat pada tabel RH. Jika hasil perhitungan tersebut tidak ada dalam tabel berarti kelembaban pada tempat yang diukur tersebut mencapai 100 %.
Dalam praktikum ini juga, kita mengamati alat termohigrograf mini. Alat ini digunakan untuk mengukur serta mencatat suhu dan kelembaban nisbi udara secara bersamaan di atas kertas gerafik (pias) yang dipasang pada sekeliling drum arloji. Yang tertera pada kertas pias itulah yang menjadi angka berapa kelembaban udara disuatu tempat. Kertas pias tersebut terdiri dari 2 kolom, kolom yang diatas untuk skala derajat temperatur sedangkan kolom yang dibawah untuk skala persen kelembaban. Alat termohigrograf mini ini mempunyai drum arloji yang nantinya dipasangkan gir (roda gigi). Gir ini ada 2 macam, yang pertama gir (roda gigi) yang memiliki 18 buah gigi untuk pencatatan 7 hari, sedangkan gir yang memiliki 22 gigi untuk pencataan satu hari. Terdapat juga 2 pena dimana pena pada bagian atas berfungsi untuk mencatat derajat suhu sedangkan pena bagian bawah berfungsi mencatat persen kelembaban. Alat ini menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk mengukur kelembaban udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Kedua sensor dihubungkan ke penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat dapat mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Penggunaan rambut sebagai sensor untuk kelembaban disebabkan karena rambut memiliki tanggapan yang bersifat tidak linear terhadap perubahan kelembaban. Alat ini juga mempunyai sekrup penyusaian yaitu sekrup penyusaian kelembaban nisbi yang berada diatas dan sekrup penyesuaian suhu yang terletak disamping. Alat ini sensitif sekali terhadap debu, maupun kotoran-kotoran yang bisa saja mengganggu ketelitian alat tersebut oleh karena itu alat ini juga dilengkapi dengan tutup (sangkar alat) tujuannya agar alat terhindar dari debu maupun kotoran-kotoran yang akan mengganggu pegukuran dari alat itu sendiri.
Selain itu, terdapat thermometer tanah yang berfungsi mengukur suhu tanah dengan kedalaman yang berbeda, yaitu : 0 cm ( permukaan tanah ), 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Thermometer ini menggunakan cairan air raksa yang diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya berumput pendek, dan tanah gundul. Untuk themometer dengan kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dipasang dengan sudut kemiringan 600dan dipasng pada penahan besi untuk memudahkan pembacaan.Untuk thermometer dengan kedalaman 50 cm dan 100 cm digunakan thermometer berselubung/tabung logam tembaga kuningan. Bagian bola thermometer diisi dengan parafin/ lilin,hal ini dimaksudkan untuk memperlambatperubahan suhu ketika diangkat saat pengamatan/pembacaan. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III (Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB).
 Pada thermometer minimum rumput berfungsi untuk mengukur suhu terendah/ minimum rumput pada suatu pengamatan. Cairan yang digunakan pada thermometer ini adalah alkohol. Pada pipa kapilerberisikan indeks (batang kaca kecil). Thermometer dipasang dengan posisi horizontal di tanah berumput pendek dan dijepit pada tempat khusus yang terbuat dari alumunium yang bagian atasnya dihalangi semacam atap supaya tidak terkena langsung sinar matahari. Prinsip kerja termometer ini yaitu, jika suhu turun alkohol akan menyusut dan permukaan alkohol akan menarik indeks ke arah skala lebih kecil, sebaliknya jika suhu naik, permukaan alkohol akan naik sedangkan indeks tetap tertinggal menunjukkan skala yang terendah yang dicapai suhu udara. Waktu pengamatan dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Setelah dilakukan pengamatan/ pembacaan skala , posisi indeks harus dikembalikan ke posisi suhu pada waktu itu.
Pada praktikum kita telah mengamatialat yang mempunyai manfaat dalam bidang pertanian, yaitu anemometer dan penangkar curah hujan otomatis, Penakar Hujan Manual Type Observatorium, Cup Counter Anemometer, Wind Vane Anemometer.
 Berdasarkan hasil pengamatan serta penjelasan dari Co. ass, dapat kita ketahui bahwa anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan arah angin, sedangkan curah hujan otomatis adalah alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan.
Dapat diketahui pada alat pengukur kecepatan dan arah angin (anemometer) mempunyai bagian-bagian yang saling terkait antara satu dan lainnya sehingga bisa mengukur kecepatan dan arah angin. Bagian-bagian tersebut diantaranya yaitu bagian yang berfungsi mengukur arah angin, bagian yang berfungsi mengukur kecepatan angin dan bagian perekam yang dihubungkan ke komputer. Bagian yang berfungsi mengukur arah angin terdiri dari sensor vertikal dan bagian yang terkena angin. Sedangkan bagian yang berfungsi mengukur kecepatan angin terdiri dari baling-baling berbentuk Bangkok dan sensor vertikal. Sensor vertikal berfungsi memberi sensor atau data ke bagian perekam.
Mekanisme untuk bagian yang berfungsi mengukur arah angin yaitu, saat bagian yang terkena angin berputar karena angin, maka sensor vertikal akan meneruskan sensor yang diterimanya tersebut ke bagian perekam, kemudian bagian perekam akan menerjemahkan sensor tersebut menjadi data arah angin yang selanjutnya akan ditampilkan pada monitor komputer.
Sedangkan mekanisme untuk bagian yang berfungsi mengukur kecepatan angin, pada dasarnya sama dengan mekanisme pada bagian yang berfungsi mengukur arah angin. Pada saat baling-baling berputar karena tiupan angin maka sensor vertikal akan meneruskan sensor yang diterimanya tersebut ke bagian perekam, kemudian bagian perekam akan menerjemahkan sensor tersebut menjadi data kecepatan angin yang selanjutnya akan ditampilkan pada monitor komputer.
Selain alat pengukur kecepatan dan arah angin kita juga mengamati alat untuk mengukur curah hujan yng disebut dengan penakar curah hujan otomatis. Alat ini mempunyai bagian-bagian tersendiri yang masing-masing berfungsi dalam perhitungan curah hujan. Mulut penakar yang terdapat pada bagian atas alat ini berfungsi sebagai jalan masuknya air hujan. Pada mulut penakar terdapat penyaring yang berfungsi untuk menyaring air hujan. Di dalam alat ini juga sudah ada alat penampung air hujan yang disebut dengan tabung atau badan penakar. Alat ini mempunyai kabel untuk menyalurkan data ke komputer. Selain itu pada bagian bawah alat ini terdapat 2 bagian yang berfungsi sebagai alat pembaca yang dihubungkan langsung ke komputer, diamana curah hujan diterjemahkan menjadi data curah hujan. Pada bagian bawah juga terdapat saluran pembuangan, yang berfungsi sebagai saluran  pembuangan air hujan, jika sudah tidak digunakan lagi dalam pengukuran.
Pada bidang pertanian, alat-alat tersebut sangat dibutuhkan. Dalam bidang pertanian dibutuhkan pengetahuan tentang prakiraan masa tanam, untuk penanaman tanaman. Angin bisa mempengaruhi berbagai hal diantaranya yaitu  mempengaruhi perkembangbiakan tanaman, misalnya saja penyerbukan tanaman, mempengaruhi jatuhnya hujan di lahan pertanian pada suatu daerah. Selain itu juga angin mempengaruhi laju evapotranspirasi tanaman, mekanisme evapotranspirasi tersebut yaitu dipindahkannya uap air yang keluar, melaui pori-pori daun. Semakin besar kecepatan angin semakin besar pula laju evapotranspirasi yang terjadi pada tanaman tersebut sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi penyerapan unsur hara di dalam tanah yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.
Seperti yang dikatakan sebelumya, hujan juga dipengaruhi oleh angin. Pada saat curah hujan tinggi, biasanya penyebaran penyakit pada tanaman juga meningkat. Curah hujan juga berkaitan dengan irigasi atau pengairan suatu lahan pertanian. Oleh karena itu dengan mengetahui alat-alat klimatologi seperti anemometer dan curah hujan otomatis tersebut kita dapat memprakirakan keadaan yang tepat untuk menanam suatu jenis tanaman, karena masing-masing tanaman memeiliki respon yang bebeda-beda terhadap unsur cuaca seperti angin dan hujan tadi.






























BAB V PENUTUP


5.1.   Kesimpulan
1.      Alat ukur Tipe Jordan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari.
2.      Untuk alat ukur penyinaran matahari tipe Jordan, saat pemasangan tidak ada halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke arah Barat matahari terbenam dengan maksud agar sinar matahari dapat melaui celah sinar.
3.      Pemasangannya harus sesuai petunjuk agar sinar matahari yang menjadi tolak ukur dalam proses pengukuran dapat diterima sempurna.
4.      Termometer Selubung Logam adalah alat untuk mengetahui suhu tanah.
5.      Setiap alat memiliki bentuk yang berbeda dan memiliki fungsi serta cara pemasangan yang berbeda pula. 
6.      Ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara yaitu antara lain : Higrograf, Psikrometer bola basah bola kering dan Termohigrograf mini.
7.      Alat-alat klimatologi pengukur kelembaban udara tersebut sangat erat kaitannya dengan pertanian, terutama untuk mengukur kelembaban dan suhu yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
8.      Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin danmengetahui arah angin adalah anemometer, sedang alat yang digunakan dalam mengukur curah hujan adalah penakar hujan otomatis.
9.      Dengan mengetahui anemometer dan penakar curah hujan otomatis kitabisa memprakirakan keadaan yang tepat untuk masa tanam suatu jenis tanaman.

5.2.     Saran
1.      Diharapkan adanya penggantian alat-alat yang telah rusak.
2.      Para praktikan harus benar-benar menguasai alat-alat yang digunakan serta menguasai metode dan cara penggunaannya.
3.      Selain itu alat-alat praktikum sebaiknya mendukung untuk kelancaran pengamatan dan proses penelitian terutama dalam hal ketelitian alat dalam membaca data.

DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2010. Alat-alat klimatologi Konvensional. http://www.gawkototabang .wordpress.com. Diakses pada tanggal 12Juni 2013, pukul 11.00 WITA.

Bayong. 2005. Klimatologi. ITB: Bandung.

Sutiknjo, Tutut D. 2005. Petunjuk Praktikum Klimatologi. Fak. Pertanian Universitas Kediri: Kediri.

Soemeinaboedhy, Nyoman I,2006.Agroklimatologi.UPT Universitas Mataram: Mataram.  

Tjasjono, Bayong.1999. klimatologi umum.ITB:Bandung.