Wednesday, July 9, 2014

laporan karbohidrat biokimia

Sadaruddin
ACARA I
PENGUJIAN KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
          Karbohidrat adalah polihidroksidehida dan keton hidroksil atau turunannya. Selain itu, karbohidrat juga disusun oleh dua sampai delapan monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat adalah hidrat dari karbon. Karbohidrat berdasarkan massa merupakan kelas biomolekul yang paling melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut : Cn(CH2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat tidak seperti rumus di atas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain-lain. Semua jenis karbohidrat terdiri atas  unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen dengan oksigen pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2On. Hanya keksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya memiliki peran penting dalam ilmu gizi. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum mengenai pengujian karbohidrat.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat berdasarkan terbentuknya furfural, untuk mengidentifikasi berbagai jenis karbohidrat berdasarkan sifat pereduksinya dan mengidentifikasi jenis polisakarida berdasarkan perubahan warna iodin yang terikat pada molekul polisakarida sebelum dan setelah terhidrolisis.


TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat adalah sumber energi yang utama. Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Dalam tubuh, keduanya diubah menjadi gula darah untuk sumber energi. Karbohidrat sederhana adalah aneka jenis gula yang langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat komplek merupakan sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral dan serat serta lebih bermanfaat untuk tubuh. Kebutuhan karbohidrat dalam sehari-hari adalah nasi, jagung, roti, ubi, tepung-tepungan dan hasilnya seperti mie dan lain-lain (Soenardi, 2008).
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, terosa, pentosa, heksosa bergantung jumlah atom karbon, dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung gugus aldehida atau keton yang dimiliki senyawa tersebut (Murray, 2009).
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih dari belasan monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homo polisakarida dan hetero polisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga disebut dengan gula. Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya (Purnomowati, 2008).
Uji iodin bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Reagen yang digunakan adalah larutan iodin yang merupakan I2 tersebut dalam pitasium iodide. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk rantai polidida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakarida yang tidak berbentuk struktur heliks sehingga tidak berikatan dengan iodin (Monruw, 2010).
Glukosa adalah zat padat putih berkristal, larut dalam air, tetapi sukar larut dalam alkohol, rasa manis tetapi tidak semanis gula merah dan buah anggur. Fruktosa adalah zat padat karbohidrat tak berwarna, lebih mudah larut dalam air dan alkohol dari pada glukosa, tetapi rasa manisnya kira-kira sama. Contohnya adalah buah-buahan. Sukrosa adalah zat padat putih berkeristal larut dalam air, tapi tidak larut dalam alkohol, gula yang paling manis, dihasilkan dari glukosa dan fruktosa. Contohnya gula pasir dan gula tebu (Almatsier, 2010).




















PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum
          Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 19 November 2013 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat dan Bahan Praktikum
a. Alat-alat Praktikum
          Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, penjepit, karet, tisu dan penangas air.
b. Bahan-bahan Praktikum
          Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades , glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, pati 1%, H2SO4, pereaksi Seliwanoff, larutan iodin, pereaksi Molish, pereaksi Benedict dan HCL 0,1 M.
Prosedur Kerja
Uji Molish
Aquades 1%, Glukosa 1%, Fruktosa 1%, Sukrosa 1% dan Pati 1% (1 ml)
Disiapkan 5 buah tabung reaksi dan diberi label
Ditambah 2-3 tetes pereaksi molish
Dtambah 5 tetes H2SO4 pekat
Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat hasilnya
 









Uji Seliwanoff
Aquades 1%, Glukosa 1%, Fruktosa 1%,  dan Pati 1% (1ml)
Disiapkan 4 buah tabung reaksi dan diberi label
Ditambah 0,5 ml pereaksi seliwanoff (dikocok)
Dimasukkan ke dalam pemanas air, 5 menit
 







Diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya
              

Aquades 1%, Glukosa 1%, dan Fruktosa 1%,  (1ml)
Uji Benedict
 


Disiapkan 4 buah tabung reaksi dan diberi label
                               
Ditambah 10 tetes reaksi benedict, digojog
Dimasukkan ke dalam penangas air 5 menit
 




                                             
Diamati perubahan yang terjadi dan dicatat
                       




Aquades 1%, Glukosa 1%, dan Sukrosa 1%,  pati 1% (1 ml)
Uji Iodin
Disiapkan 4 buah tabung reaksi dan diberi label
Diamati dan dicatat perubahan warna yang terjadi
Ditambah 3-5 tetes larutan HCL 0,1 M, digojog
Dipanaskan pada penangas air selama 5-10 menit
Dimasukkan 2-3 tetes laurat iodine, digojog
 










                                        
Diamati dan dicatat perubahan warna
 












HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Uji Molisch
Jenis Karbohidrat
Terbentuknya Cincin
Aquades 1%
Terdapat cincin
Pati 1%
Terdapat cincin
Glukosa 1%
Terdapat cincin
Fruktosa 1%
Terdapat cincin
Aquades 1%
Terdapat cincin

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Uji Seliwanoff
Larutan
Perubahan warna setelah
Ditambahkan Seliwanoff
Perubahan warna setelah
dipanaskan
Pati 1%
Bening
Bening
Glukosa 1%
Bening
Bening
Fruktosa 1%
Bening
Orange Bening
Aquades 1%
Bening
Bening

Tabel 1.3. Hasil Pengamatan Uji Benedict
Larutan
Warna Awal
Warna setelah ditamabahkan larutan benedict
Warna setelah ditambahkan HCL dan dipanaskan
Pati 1%
Hitam
Biru muda
Biru
Aquades 1%
Bening
Biru muda
Cokelat muda, mempunyai endapan warna orange
Glukosa 1%
Bening
Biru muda
Cokelat, mempunayi endapan warna cokelat
Fruktosa 1%
Bening
Biru muda
Cokelat, mempunyai endapan warna hitam

Tabel 1.4. Hasil Pengamatan Uji Iodin
Larutan
Warna setelah ditetesi larutan iodin
Warna setelah ditambahkan HCL dan dipanaskan
Pati 1%
Hitam
Biru gelap, terhidrolisis
Aquades 1%
Kuning bening
Bening
Glukosa
Kuning bening
Bening
Sukrosa 1%
Kuning bening
Bening


PEMBAHASAN
          Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang diperlukan oleh tubuh. Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana adalah aneka jenis gula yang langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks merupakan sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral, dan serat serta lebih bermanfaat bagi tubuh (Soenardi, 2008).
          Apabila pemberian asam sulfat pada larutan sampel yang telah diberi melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin furfural pada batas antara larutan sampel dengan larutan asam sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan sampel tersebut mengandung karbohidrat (Sudarmadji, 2011). Pada uji Molish, hasil menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji adalah karbohidrat. Pereaksi molish membentuk cincin yaitu pada larutan aquades, glukosa, fruktosa, sukrosa dan pati. Pada semua larutan ini menghasilkan cincin berwana ungu. Namun dari beberapa larutan tersebut agak sedikit keruh. Hal ini menunjukkan bahwa uji Molish sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan monosakarida, disakarida dan polisakarida pada larutan karbohidrat.
          Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya reaksi antara pereaksi Seliwanoff adalah terkontaminasinya karbohidrat ini oleh ketosa (Sudarmadji, 2011). Pada uji Seliwanoff, hasil uji pembentukan 4-hidroksi metil furfural ini terjadi pada reaksi antara fruktosa, sukrosa, laktosa dan pati. Fruktosa merupakan ketosa dan sukrosa terbentuk atas glukosa dan fruktosa, sehingga reaksi dengan pereaksi seliwanoff terbentuk warna jingga bukan warna bening. Namun reaksi ini tidak terjadi pada pati karena pati tersusun dari unit-unit glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4-a-glikosida.
          Suatu zat yang mengandung karbohidrat seperti glukosa jika diuji dengan  pereaksi Benedict akan menghasilkan endapan berwarna merah, hijau atau merah bata. Perbedaan warna endapan disesuaikan oleh konsentrasi atau kadar kemanisan dari karbohidrat yang diuji (Sudarmadji, 2011). Pada uji Benedict, hasil uji setelah dicampur pereaksi Benedict pada aquades, sukrosa, glukosa dan fruktosa berwarna biru muda, serta adanya endapan pada larutan tersebut. Namun pada larutan aquades tidak ada endapan karena pada larutan pada ini merupakan larutan pereduksi.
          Polisakarida umumnya dapat berbentuk rantai helik (melingkar), sehingga dapat berikatan iodin sedangkan karbohidrat rantai pendek seperti disakarida dan monosakarida tidak membentuk struktur heliks sehingga tidak berikatan dengan iodin (Monruw, 2010). Pada uji iodin hasil warna setelah ditetesi larutan iodin hanya pati  berwarna hitam dan setelah ditambahkan HCl kemudian di panaskan warnanya berubah menjadi biru pekat, dari hasil tersebut bahwa jenis karbohidrat yaitu pati terhidrolisis oleh larutan iodin. Hal ini disebabkan karena larutan pati terdapat unit–unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati membentuk kompleks dengan molekul iodin dapat masuk kedalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna hitam atau biru tua pada kompleks tersebut.



KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.  Karbohidrat adalah sumber energi yang utama, ada dua  jenis karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana.
2.  Apabila pemberian asam sukfat pada larutan sampel yang telah diberi melalui dinding gelas dan secara hati-hati maka warna ungu berbentuk  cincin furfural pada batas antara larutan sampel dengan larutan asam sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan sampel tersebut mengandung karbohidrat.
3.  Fruktosa merupakan ketosa dan sukrosa terbentuk atas glukosa dan fruktosa  sehingga reaksi dengan pereaksi seliwanoff menghasilkan warna jingga bukan bening dan reaksi ini tidak terjadi pada pati.
4.  Jelas bahwa pada larutan sukrosa, glukosa, dan fruktosa berwarna biru muda serta adanya endapan pada larutan tersebut dan tidak terjadi pada aquades.

5.  Polisakarida hanya terdapat pada pati karena larutan ini dapat terhidrolisis oleh pereaksi iodin.

Rafsyanjani
DAFTAR PUSTAKA
Agung, 2013. Laporan uji kualitatif protein. www.agungwidodo.com. Diakses pada hari Senin 25 November 2013.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Anna. 2008. Ilmu Kimia Organik. Puurwokorto : Pakultas Pertanian Dan Peternakan UNSOED.

Anonim. 2009. Uji Kualitatif Protein dan Asam Amino. www.rismaka.net. Diakses pada tanggal 29 November 2012.

Anonim. 2011. Lipid . www.news-medical/health/what/-are-lipids-(indonesians) . aspx . Diakses pada tanggal 5-12-2012.

Anonim. 2012. Uji Protein. http://www.kimia.upi.edu. (Diakses tanggal 29 November 2012).

Buckle . K. A, dkk . 2010 . Ilmu Pangan . Jakarta . Universitas Indonesia.

Dave . 2011. Prinsip-Prinsip Ailmu Gizi. Erlangga : Jakarta.

Elkhapia, 2013. Praktikum Biokimia Reaksi Uji Protein. www.elkhapia.blogspot.com. Diakses pada hari Senin 25 November 2013.

Gordon. 2009. Analisa Kimia Kuantatif. Erlangga : Jakarta.

Kartasapoetra, G dan Marsetyo . 2008 . Ilmu Gizi . Jakarta . Rineka Citra.

Kim, 2011. Laporan uji protein. www.kim-azil.blogspot.com. Diakses pada hari Senin 25 November 2013.

Mangihut, S. T. 2009. Kimia Dasar. PT. Grafinda Persada. Jakarta.

Martoharsono, S. 2008. Biokimia 2. Univeersitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Monruw, 2010. Pengantar Biokimia. UI Press. Jakarta.

Mulyasa. 2009. Larutan Buffer. http://www.scribd.com. Diakses tanggal 20 Desember 2012.

Murray, 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Bayumedia Publishing. Malang.

Nazar. 2012. Kimia Pangan Dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Nuraeni, 2013. Laporan Praktikum Enzim Amilase. http://nuraeni.blogspot.com/ 2013/06/Laporan-praktikum-enzim-amilase.html. (Diakses pada hari Jumat, 13 Desember 2013).

Poedjiadi, A. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Bandung.

Potter, A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Buku Kedokteran. Jakarta.

Pratt. 2009. Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Leberty Yogyakarta : Yogyakarta.

Pujiyanti, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Platinum. Jakarta.

Purnomowati, 2008. Kimia Organik Binarupa. Aksara. Jakarta.

Sandjaja, 2010. Kamus Gizi. Kompas. Jakarta.

Sirajuddin, S dan Najamuddin U., 2011. Biokimia. Unhass-Press. Makassar.

Soenardi, 2008. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Universitas Ilmu Pangan dan Gizi. Yogyakarta.

Sudarmadji, 2011. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wirahadikusuma, M., 2008. Biokimia Protein Enzim dan Asam Nukleat. ITB- Press. Bandung.

Zulfikar . 2010 . Asam Lemak . www. Chem-1 s-try . org/materi-kima/kimia-kesehatan/biomolekul/asam-lemak/. Diakses pada tanggal 5-12-2012.

Zulfikar. 2010. Jenis karbohidrat. http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/jarbohidrat. Diakses pada tanggal 21 November 2012.

No comments:

Post a Comment