Sadaruddin
|
PENGUJIAN KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karbohidrat adalah polihidroksidehida dan keton hidroksil atau
turunannya. Selain itu, karbohidrat juga disusun oleh dua sampai delapan
monosakarida yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat adalah hidrat dari
karbon. Karbohidrat berdasarkan massa merupakan kelas biomolekul yang paling
melimpah di alam. Rumus empiris karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut :
Cn(CH2O)n atau (CH2O). Tetapi ada juga karbohidrat tidak seperti
rumus di atas, yaitu deoksiribosa, deoksiheksosa dan lain-lain. Semua jenis
karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Perbandingan antara hidrogen dengan oksigen
pada umumnya adalah 2:1 seperti halnya dalam air, oleh karena itu diberi nama
karbohidrat. Dalam bentuk sederhana, formula umum karbohidrat adalah CnH2On.
Hanya keksosa (6-atom karbon), serta pentosa (5-atom karbon), dan polimernya
memiliki peran penting dalam ilmu gizi. Oleh karena itu,
perlu dilakukan praktikum mengenai pengujian karbohidrat.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk
mengidentifikasi sifat-sifat umum berbagai jenis karbohidrat berdasarkan
terbentuknya furfural, untuk mengidentifikasi berbagai jenis karbohidrat
berdasarkan sifat pereduksinya dan mengidentifikasi jenis polisakarida
berdasarkan perubahan warna iodin yang terikat pada molekul polisakarida
sebelum dan setelah terhidrolisis.
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah sumber energi yang utama. Ada dua
jenis karbohidrat yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Dalam
tubuh, keduanya diubah menjadi gula darah untuk sumber energi. Karbohidrat
sederhana adalah aneka jenis gula yang langsung membentuk kalori jika
dikonsumsi. Karbohidrat komplek merupakan sumber kalori yang mengandung
vitamin, mineral dan serat serta lebih bermanfaat untuk tubuh. Kebutuhan
karbohidrat dalam sehari-hari adalah nasi, jagung, roti, ubi, tepung-tepungan
dan hasilnya seperti mie dan lain-lain (Soenardi, 2008).
Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monosakarida ini dapat
diklasifikasikan sebagai triosa, terosa, pentosa, heksosa bergantung jumlah
atom karbon, dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung gugus aldehida atau
keton yang dimiliki senyawa tersebut (Murray, 2009).
Polisakarida adalah polimer yang tersusun oleh lebih
dari belasan monomer gula. Dibedakan menjadi dua yaitu homo polisakarida dan
hetero polisakarida. Monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis, sehingga
disebut dengan gula. Rasa manis ini disebabkan karena gugus hidroksilnya
(Purnomowati, 2008).
Uji iodin bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida.
Reagen yang digunakan adalah larutan iodin yang merupakan I2
tersebut dalam pitasium iodide. Reaksi antara polisakarida dengan iodin
membentuk rantai polidida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks
(melingkar), sehingga
dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai pendek seperti
disakarida dan monosakarida yang tidak berbentuk struktur heliks sehingga tidak
berikatan dengan iodin (Monruw, 2010).
Glukosa adalah zat padat putih berkristal, larut dalam
air, tetapi sukar larut dalam alkohol, rasa manis tetapi tidak semanis gula
merah dan buah anggur. Fruktosa adalah zat padat karbohidrat tak berwarna,
lebih mudah larut dalam air dan alkohol dari pada glukosa, tetapi rasa manisnya
kira-kira sama. Contohnya adalah buah-buahan. Sukrosa adalah zat padat putih
berkeristal larut dalam air, tapi tidak larut dalam alkohol, gula yang paling manis,
dihasilkan dari glukosa dan fruktosa. Contohnya gula pasir dan gula tebu (Almatsier,
2010).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Senin, 19 November 2013 di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan Fakultas
Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Alat
dan Bahan Praktikum
a.
Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam
praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, penjepit, karet,
tisu dan penangas
air.
b.
Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah aquades , glukosa 1%, fruktosa 1%, sukrosa 1%, pati
1%, H2SO4, pereaksi Seliwanoff, larutan iodin, pereaksi
Molish, pereaksi Benedict dan HCL 0,1 M.
Prosedur
Kerja
Uji
Molish
Aquades
1%, Glukosa 1%, Fruktosa 1%, Sukrosa 1% dan Pati 1%
(1 ml)
|
Disiapkan
5 buah tabung reaksi dan diberi label
|
Ditambah 2-3 tetes pereaksi
molish
|
Dtambah 5 tetes H2SO4
pekat
|
Diamati perubahan yang terjadi dan
dicatat hasilnya
|
Uji Seliwanoff
Aquades 1%, Glukosa 1%, Fruktosa
1%, dan Pati 1% (1ml)
|
Disiapkan 4 buah tabung reaksi
dan diberi label
|
Ditambah 0,5 ml pereaksi
seliwanoff (dikocok)
|
Dimasukkan ke dalam pemanas air, 5 menit
|
Diamati perubahan warna dan
dicatat hasilnya
|
Aquades 1%, Glukosa 1%, dan
Fruktosa 1%, (1ml)
|
Disiapkan 4 buah tabung reaksi
dan diberi label
|
Ditambah 10 tetes reaksi
benedict, digojog
|
Dimasukkan ke dalam penangas air 5
menit
|
Diamati perubahan yang
terjadi dan dicatat
|
Aquades 1%, Glukosa 1%, dan
Sukrosa 1%, pati 1% (1
ml)
|
Disiapkan 4 buah tabung reaksi
dan diberi label
|
Diamati dan dicatat perubahan
warna yang terjadi
|
Ditambah 3-5 tetes larutan HCL
0,1 M, digojog
|
Dipanaskan pada penangas air
selama 5-10 menit
|
Dimasukkan 2-3 tetes laurat
iodine, digojog
|
Diamati dan dicatat perubahan
warna
|
HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan
Tabel 1.1.
Hasil Pengamatan
Uji Molisch
Jenis
Karbohidrat
|
Terbentuknya
Cincin
|
Aquades
1%
|
Terdapat
cincin
|
Pati
1%
|
Terdapat
cincin
|
Glukosa
1%
|
Terdapat
cincin
|
Fruktosa
1%
|
Terdapat
cincin
|
Aquades
1%
|
Terdapat
cincin
|
Tabel 1.2 Hasil
Pengamatan Uji Seliwanoff
Larutan
|
Perubahan
warna setelah
Ditambahkan
Seliwanoff
|
Perubahan
warna setelah
dipanaskan
|
Pati
1%
|
Bening
|
Bening
|
Glukosa
1%
|
Bening
|
Bening
|
Fruktosa
1%
|
Bening
|
Orange
Bening
|
Aquades
1%
|
Bening
|
Bening
|
Tabel
1.3. Hasil Pengamatan Uji
Benedict
Larutan
|
Warna Awal
|
Warna setelah ditamabahkan larutan
benedict
|
Warna setelah ditambahkan HCL dan
dipanaskan
|
Pati 1%
|
Hitam
|
Biru muda
|
Biru
|
Aquades 1%
|
Bening
|
Biru muda
|
Cokelat muda, mempunyai endapan
warna orange
|
Glukosa 1%
|
Bening
|
Biru muda
|
Cokelat, mempunayi endapan warna
cokelat
|
Fruktosa 1%
|
Bening
|
Biru muda
|
Cokelat, mempunyai endapan warna
hitam
|
Tabel
1.4. Hasil Pengamatan
Uji Iodin
Larutan
|
Warna setelah ditetesi larutan
iodin
|
Warna setelah ditambahkan HCL dan
dipanaskan
|
Pati 1%
|
Hitam
|
Biru gelap, terhidrolisis
|
Aquades 1%
|
Kuning bening
|
Bening
|
Glukosa
|
Kuning bening
|
Bening
|
Sukrosa 1%
|
Kuning bening
|
Bening
|
PEMBAHASAN
Karbohidrat merupakan sumber energi
utama yang diperlukan oleh tubuh. Ada dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana adalah aneka jenis
gula yang langsung membentuk kalori jika dikonsumsi. Karbohidrat kompleks
merupakan sumber kalori yang mengandung vitamin, mineral, dan serat serta lebih
bermanfaat bagi tubuh (Soenardi, 2008).
Apabila pemberian asam sulfat pada
larutan sampel yang telah diberi melalui dinding gelas dan secara hati-hati
maka warna ungu yang terbentuk berupa cincin furfural pada batas antara larutan
sampel dengan larutan asam sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan sampel
tersebut mengandung karbohidrat (Sudarmadji, 2011). Pada uji Molish, hasil
menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji adalah karbohidrat. Pereaksi molish
membentuk cincin yaitu pada larutan aquades, glukosa, fruktosa, sukrosa dan
pati. Pada semua larutan ini menghasilkan cincin berwana ungu. Namun dari
beberapa larutan tersebut agak sedikit keruh. Hal ini menunjukkan bahwa uji
Molish sangat spesifik untuk membuktikan adanya golongan monosakarida, disakarida
dan polisakarida pada larutan karbohidrat.
Salah satu alasan yang menyebabkan
terjadinya reaksi antara pereaksi Seliwanoff adalah terkontaminasinya
karbohidrat ini oleh ketosa (Sudarmadji, 2011). Pada uji Seliwanoff, hasil uji
pembentukan 4-hidroksi metil furfural ini terjadi pada reaksi antara fruktosa,
sukrosa, laktosa dan pati. Fruktosa merupakan ketosa dan sukrosa terbentuk atas
glukosa dan fruktosa, sehingga reaksi dengan pereaksi seliwanoff terbentuk
warna jingga bukan warna bening. Namun reaksi ini tidak terjadi pada pati
karena pati tersusun dari unit-unit glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,4-a-glikosida.
Suatu zat yang mengandung karbohidrat
seperti glukosa jika diuji dengan
pereaksi Benedict akan menghasilkan endapan berwarna merah, hijau atau
merah bata. Perbedaan warna endapan disesuaikan oleh konsentrasi atau kadar
kemanisan dari karbohidrat yang diuji (Sudarmadji, 2011). Pada uji Benedict,
hasil uji setelah dicampur pereaksi Benedict pada aquades, sukrosa, glukosa dan
fruktosa berwarna biru muda, serta adanya endapan pada larutan tersebut. Namun
pada larutan aquades tidak ada endapan karena pada larutan pada ini
merupakan larutan pereduksi.
Polisakarida umumnya dapat berbentuk
rantai helik (melingkar), sehingga dapat berikatan iodin sedangkan karbohidrat rantai
pendek seperti disakarida dan monosakarida tidak membentuk struktur heliks
sehingga tidak berikatan dengan iodin (Monruw, 2010). Pada uji iodin hasil
warna setelah ditetesi larutan iodin hanya pati
berwarna hitam dan setelah ditambahkan HCl kemudian di panaskan warnanya
berubah menjadi biru pekat, dari hasil tersebut bahwa jenis karbohidrat yaitu
pati terhidrolisis oleh larutan iodin. Hal ini disebabkan karena larutan pati
terdapat unit–unit glukosa
yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan konfigurasi
pada tiap unit glukosanya.
Bentuk ini menyebabkan pati membentuk kompleks dengan molekul iodin dapat masuk
kedalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna hitam atau biru tua pada kompleks
tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Karbohidrat adalah sumber
energi yang utama, ada
dua jenis karbohidrat yaitu karbohidrat
kompleks dan karbohidrat sederhana.
2. Apabila pemberian asam sukfat
pada larutan sampel yang telah diberi melalui dinding gelas dan secara
hati-hati maka warna ungu berbentuk
cincin furfural pada batas antara larutan sampel dengan larutan asam
sulfat dan itu menunjukkan bahwa larutan sampel tersebut mengandung karbohidrat.
3. Fruktosa merupakan ketosa dan
sukrosa terbentuk atas glukosa dan fruktosa
sehingga reaksi dengan pereaksi seliwanoff menghasilkan warna jingga
bukan bening dan reaksi ini tidak terjadi pada pati.
4. Jelas bahwa pada larutan
sukrosa, glukosa, dan fruktosa berwarna biru muda serta adanya endapan pada
larutan tersebut dan tidak terjadi pada aquades.
5. Polisakarida hanya terdapat
pada pati karena larutan ini dapat terhidrolisis oleh pereaksi iodin.
Rafsyanjani
|
Agung, 2013. Laporan
uji kualitatif protein. www.agungwidodo.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Anna.
2008. Ilmu Kimia Organik. Puurwokorto : Pakultas Pertanian Dan Peternakan
UNSOED.
Anonim. 2009. Uji Kualitatif Protein dan Asam Amino. www.rismaka.net. Diakses pada tanggal 29 November 2012.
Anonim. 2011. Lipid
. www.news-medical/health/what/-are-lipids-(indonesians) . aspx .
Diakses pada tanggal 5-12-2012.
Buckle . K. A, dkk . 2010 . Ilmu Pangan . Jakarta . Universitas Indonesia.
Dave
. 2011. Prinsip-Prinsip Ailmu Gizi. Erlangga : Jakarta.
Elkhapia, 2013. Praktikum
Biokimia Reaksi Uji Protein. www.elkhapia.blogspot.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Gordon.
2009. Analisa Kimia Kuantatif. Erlangga : Jakarta.
Kartasapoetra, G dan
Marsetyo . 2008 . Ilmu Gizi . Jakarta
. Rineka Citra.
Kim, 2011. Laporan uji protein. www.kim-azil.blogspot.com. Diakses pada
hari Senin 25 November 2013.
Mangihut, S. T. 2009. Kimia Dasar. PT. Grafinda Persada.
Jakarta.
Martoharsono, S. 2008. Biokimia 2. Univeersitas Gadjah Mada
Press. Yogyakarta.
Monruw,
2010. Pengantar Biokimia. UI Press.
Jakarta.
Murray,
2009. Dasar-Dasar Biokimia. Bayumedia
Publishing. Malang.
Nazar.
2012. Kimia Pangan Dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Poedjiadi, A. 2009. Dasar – Dasar Biokimia. Universitas
Indonesia. Bandung.
Potter, A. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Buku
Kedokteran. Jakarta.
Pratt.
2009. Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Leberty Yogyakarta : Yogyakarta.
Pujiyanti, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Platinum.
Jakarta.
Purnomowati, 2008. Kimia Organik Binarupa. Aksara. Jakarta.
Sandjaja, 2010. Kamus
Gizi. Kompas. Jakarta.
Sirajuddin, S dan Najamuddin U., 2011. Biokimia. Unhass-Press. Makassar.
Soenardi, 2008. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian.
Universitas Ilmu Pangan dan Gizi. Yogyakarta.
Sudarmadji, 2011. Kimia Pangan dan
Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wirahadikusuma, M., 2008. Biokimia
Protein Enzim dan Asam Nukleat. ITB- Press. Bandung.
Zulfikar . 2010 . Asam Lemak . www. Chem-1 s-try .
org/materi-kima/kimia-kesehatan/biomolekul/asam-lemak/. Diakses pada
tanggal 5-12-2012.
Zulfikar. 2010. Jenis karbohidrat. http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/jarbohidrat. Diakses pada tanggal 21 November 2012.
No comments:
Post a Comment