Sunday, December 8, 2013

laporan praktikum filtrasi

LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM SATUAN OPERASI

FILTRASI











OLEH:
RIZKI HASMI
                                                        J1B012115





PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2013


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan matakuliah satuan operasi.











                                                                






 Mataram, 9 Desember 2013

Mengetahui,
 Co. Ass Praktikum Satuan Operasi




Praktikan


    SYAMSUL FAHMI
          C1J 008 025
 RIZKI HASMI
  J1B012115


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air.

1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui mekanisme filtrasi pada air limbah.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padatan dengan bahan lain (cairan atau gas). Akan tetapi penyaringan ini banyak dijumpai sebagai pengolahan ketiga dari air limbah setelah mengalami proses biologis atau fisika kimia (Sudjoko, 1994).
Cara filtrasi juga dipakai untuk memisahkan zat-zat yang kelarutannya berbeda. Misalnya gula yang dikotori pasir dimasukkan ke dalam air, gula akan melarut, sedangkan pasir tidak. Melalui penyaringan, gula yang larut itu akan turun sebagai filtrate. Lalu filtrate diuapkan sehingga diperoleh gula padat yang bersih. Pada industri PAM, salah satu proses awalnya adalah penyaringan air kotor melalui filter bed, yaitu lapisan air di atas, kerikil di tengah, dan batu besar di bawah. Air saringan diolah lebih lanjut (Hiskia, 1996).
Filtrasi merupakan proses penyaringan yang dilakukan untuk memisahkan zat padat dari suatu suspensi. Filtrasi didasarkan pada ukuran partikel. Metode ini menggunakan suatu penyaring yaitu suatu bahan berpori yang dapat dilewati partikel-partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar. Penyaringan biasa dilakukan laboratorium menggunakan kertas saring yang dilipat berbentuk kerucut dan ditaruh dalam corong lalu cairan yang berisi zat padat dituang pelan-pelan kedalam kertas saring. Zat padat tertahan oleh kertas saring dan larutan (filtrate) masuk ke dalam bejana (Michael, 1994).
Melalui penyaringan sederhana, suatu campuran bahan padatan dan bahan cairan atau bahan padat dan gas diproses yang bertumpukan pada suatu sisi plat berpori yang disebut medium filter yang hanya melawatkan cairan atau gas serta meninggalkan bahan padat dalam bentuk gumpalan pada permukaan filter medium. Cairan berupa suspensi partikel-partikel padat. Hasil dari pemisahan ini nantinya akan diperoleh cairan bening yaitu filtrate dan bahan padat tertinggal pada filter medium yang disebut gumpalan filter (Cook, 1986).
Jika suatu cairan didiamkan dalam bejana tertutup cairaan itu akan menguap dan penguapan itu akan terhenti pada tekanan tertentu yang hanya tergantung pada suhu. Tekanan ini ditetapkan sebagai uap jenuh. Tujuan penyulingan adalah untuk memisahkan cairan yang mudah menguap atau biasanya merupakan pemisahan dua atau lebih cairan yang berbeda titik didihnya, yang ini disebut penyulingan bertingkat (Kanisius, 1988).





BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat  Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 27 Desember 2011 dari pukul 08.00 WITA hingga pukul 14.00 WITA di Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: alat filtrasi dan stopwatch.

3.2.2. Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air limbah,batu    krikils.

3.3. Prosedur Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.  Disiapkan peralatan praktikum seperti pasir, ijuk,dan batu kerikil.
2.  Diisi tabung filtrasi dengan air limbah dengan membuka keran 1 dan keran2
3.  Dibuka keran pertama dan kedua,(untuk memeriksa bahwa proses filtrasi berjalan dengan baik)
4.  Diperiksa tingkat kekeruhan air pada tangki pertama dan kedua, kemudian diperiksa air filtrasi (hasil filtrasi) pada tangki kedua.
5.  Ditutup semua keran, kemudian dipersiapkan stopwatch, (untuk memeriksa waktu), dan gelas ukur untuk mengukur volume yang terviltrasi dengan interval waktu 5 dan 10 menit.
6.  Dicatat data setiap 5 menit dan 10 menit dengan 3 kali ulangan. 



BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1. Hasil Pengamatan Filtrasi
Tabel 1. Pengamatan Filtrasi Untuk 5 Menit
Waktu
(menit)
Volume
(V)
(A/V)
(y)
U/A
(x)
X2
x – y
S 60 = 300
S 60 = 300
S 60 = 300
2,4
2,9
3,3
105,975
87,703
77,07
2,830
3,420
3,892
8,013
11,706
15,150
-103,1045
,84,863
-73,178

Table 2. Pengamatan Filtrasi 10 Menit
Waktu
(menit)
Volume
(V)
(A/V)
(y)
U/A
(x)
X2
x – y
S 60 = 600
S 60 = 600
S 60 = 600
5,4
3,85
3,7
94,2
132,124
137,48
6,369
4,541
4,364
40,56
20,632
19,046
-87,831
,127,583
-133,116

4.2. Hasil Perhitungan
r = 22,5 cm      = 0,225 m
t = 60 cm         = 0,60 m
A = 2        = 2 x 3,14 x 0,225 x 0,60
= 0,8478 m2
Penentuan nilai y
Y1      = t
         = 300
         = 105,975 s/m
Y2      = t
         = 300
         = 87,703 s/m
Y3      = t
         = 300
         = 77,07 s/m
= y1 + y2 + y3
            = 105,975 + 87,703 + 77,07
         = 270,748 s/m

y       =
         =
         = 90,249 s/m

Penentuan x
xi      =
x1      =                   x=           x=
         =           =        =
         = 2,013 m           = 3,420 m        = 3,892 m

= x1 + x2 + x3
            = 2,830 + 3,420 + 3,892
         = 10,142
x       =
=
         = 3,38 s/m

= x12 + x22 + x32
            = 8,013 + 11,706 + 15,150
            = 34,869
x2      =
         =
         = 11,623 m

(x1 – y1) = (2,830 – 105,975) = - 103,145
(x2 – y2) = (3,420 – 87,703) = - 84,463
(x3 – y3) = (3,892 – 77,07) = - 73,178
   = (x1 – y1) + (x2 – y2) + (x3 – y3)
                     = (- 103,145) +  (- 84,463) + (- 73,178)
                     = 260,788
Penentuan Nilai b
b       =
b       =
         =
         = - 10,0169

a       = y – bx
         = 90,249 – (-10,069) (3,38)
         = 90,249 – (- 345,033)
         = 124,282

yi      = a + b x i
y1        = 124,282 + (-10,069) (2,830)
         = 124,282 + (- 28,495)
         = 95,78673
y2      = a + b x i
y2        = 124,282 + (-10,069) (3,420)
         = 124,282 + (- 34,435)
         = 89,847
y2      = a + b + i
y3        = 124,282 + (-10,069) (15,150)
         = 124,282 + (- 152,54)
         = 28,263
Penentuan 10 menit
Yi       = t          i = 1, 2, 3
  Y1    = t          
         = 600
         = 94,2 s/m

Y2      = t
         = 600
         = 132,124 s/m
Y3      = t
         = 600
         = 137,48 s/m
= y1 + y2 + y3
            = 94,2 + 132,124 + 137,48
         = 363,804 s/m

y       =
         =
         = 121,268 s/m
Penentuan x
xi      =
x1      =                   x=           x=
=        =        =
         = 6,369 m           = 20,622 m      = 19,046 m
x12     = 40,56               = 20,622          = 19,046

= x1 + x2 + x3
            = 6,369 + 4,541 + 4,364
         = 15,247
x       =
         =
         = 5,09 s/m

= x12 + x22 + x32
            = 4,056 + 20,622 + 19,046
            = 80,228
x2      =
         =
         = 26,742 m

(xi – yi)          i = 1, 2, 3
(x1 – y1) = (6,369 – 94,2) = - 87,831
(x2 – y2) = (4,541 – 132,124) = - 127,583
(x3 – y3) = (4,364 – 137,48) = - 133,116
   = (x1 – y1) + (x2 – y2) + (x3 – y3)
                     = (- 87,831) +  (- 127,583) + (- 133,116)
                     = 348,53
Penentuan Nilai b
b       =
b       =
=
         = - 4,344

a       = y – bx
         = 121,268 – (-4,343) (5,09)
         = 121,268 – (- 22,105)
         = 99,163

yi      = a + b x i  i = 1, 2, 3
y1        = 99,163 + (-4,344) (6,639)
         = 99,163 + (- 28,839)
         = 70,324
y2      = a + b + i
y2        = 99,163 + (-4,344) (4,541)
         = 99,163 + (- 19,726)
         = 79,437
y2      = a + b + i
y3        = 99,163 + (-4,344) (4,364)
         = 99,163 + (- 18,957)
         = 80,206
















BAB V
PEMBAHASAN
Filtrasi adalah sebuah metode yang digunakan dalam pemisahan zat padat dari cairan berdasarkan ukuran partikel yang berbeda-beda melalui saringan, biasanya filtrasi selalu diterapkan dalam menetralkan air limbah atau air kotor menjadi air bersih dengan menggunakan suatu alat yang disebut filtrat. Alat yang digunakan untuk proses filtrasi terdiri atas tiga bagian yaitu bak penampung, tangki berbentuk tabung dan bak penampung akhir. Bak penampung pertama berfungsi sebagai media untuk menampung air limbah, pada tangki terdapat 4 lapisan yang berfungsi sebagai filter, yang pertama yaitu pasir, pasir berfungsi untuk menyaring kotoran atau partikel yang berukuran makro, kemudian ijuk berfungsi untuk menyaring kotoran yang berukuran mikro, lalu kerikil yang berfungsi untuk menjernihkan air dan terakhir yaitu arang yang berfungsi untuk menghilangkan bau limbah, rasa serta warna dari air sebelumnya. Agar hasil filtrasi maksimal maka sebelumnya alat filtrasi harus dalam keadaan steril.
Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh data bahwa volume air hasil filtrasi tidak bergantung pada lamanya waktu untuk filtrasi, hal itu terbukti dari volume air yang lebih sedikit untuk waktu 10 menit dibandingkan dengan hasil filtrasi pada waktu 5 menit. Pada filtrasi air limbah ini di lakukan dalam 2 perlakuan, yaitu untuk waktu lima menit pada interval tiga kali dan untuk waktu sepuluh menit pada interval tiga kali juga . Untuk waktu 5 menit pertama diperoleh volume filtrat sebanyak 10,32 m3, dan untuk 5 menit kedua diperoleh volume filtrat 5,6 m3, sedangkan untuk 5 menit ketiga diperoleh volume filtrat 6,9 m3
Pada perlakuan kedua pada waktu 10 menit juga dilakukan sebanyak 3 kali ulangan, yakni untuk waktu 10 menit pertama diperoleh volume filtrat sebanyak 18,4 m3, untuk 10 menit kedua diperoleh volume filtrat sebanyak 22,1 m3, dan untuk waktu 10 menit terakhir diperoleh volume foltrat sebanyak 23,32 m3.
 Semakin lama waktu filtrasi dilakukan maka volume filtrat yang dihasilkan akan semakin besar dan semakin jernih tetapi hasil  filtrasi pada praktikum ini namun yang terjadi air limbah yang tadinya keruh dan berbau relatif tidak terjadi perubahan, hanya bertambah sedikit bening tetapi tetap bau. Hal ini disebabkan karena alat filtrasi yang sudah lama, alat tersebut telah dipakai berkali-kali dan lapisan penyaringnya tidak pernah diperbaharui. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi hasil filtrasi antara lain perubahan tekanan pada medium filter, luas permukaan bak penampung, resistensi bahan terendap pada filter dan resistensi pada media filter.
Faktor lain yang menyebabkan ketidak efektifan hasil praktikum adalah masalah teknis dan karena masing-masing pelapis di dalam tabung filtrasi tidak terlalu tebal sehingga kemampuan menyaring air limbah tidak terlalu bersih. 







BAB VI
PENUTUP
6.1.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1.      Filtrasi merupakan suatu proses penjernihan air limbah menjadi air bersih.
2.      Dalam alat filtrasi terdapat empat lapisan untuk menyaring air yaitu pasir, ijuk, kerikil, dan arang yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
3.   Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan filtrasi adalah penurunan tekanan pada medium filter, luas permukaan filter  dan viskositas filtrat.’
4.   Semakin sering dilakukan filtrasi pada air limbah maka volume hasil filtrasi semakin besar dan warnanya semakin jernih.
5.   Hasil yang diperoleh dalam proses filtrasi air limbah pada praktikum ini adalah kondisi air limbah tetap keruh dan bau, hal ini disebabkan oleh alat filtrasi yang sudah lama dan lapisan penyaringnya tidak pernah diperbaharui. 

6.2. Saran
Adapun saran yang saya sampaikan pda praktikum kali ini adalah untuk memproleh hasil yang baik dan  maksimum supaya kita lebih serius dan teliti lagi, karna hasil pengamatan merupkan hasil yang terlihat langsung ketika kita mengerjakan praktikum tersebut.Maka dari itu bimbingan dan keseriusan sangat- sangat di butuhkan baik dari co ass ata dosen maupun praktikan itu sendiri.
 DAFTAR PUSTAKA
Cook, 1986. Industri Kimia Operasi. Gramedia. Jakarta.
Hiskia, Akhmad. 1996. Kimia Dasar 1. Erlangga. Jakarta
Kanisius, 1988. Kimia. Aneka Ilmu. Jakarta.
Michael. 1994. Tekhnik Pengeringan. Erlangga. Jakarta.
Sudjoko. 1994. Fisika Dasar. Aksara Baru. Jakarta.


No comments:

Post a Comment