ACARA V
E N Z I M
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Enzim
adalah katalisator biologis yang berperan dalam semua reaksi kimia dalam
makhluk hidup. Enzim juga memiliki aplikasi industri dan medis berharga, seperti permentasi anggur, roti mengental, keju
dan pembuatan bir. Telah di praktekkan sejak dahulu namun tidak sampai abat ke
19 reaksi ini telah dipahami sebagai aktifitas kata titik enzim. Sejak itu enzim diasumsikan peningkatan pentina dalam proses
industri
yang melibatkan reaksi kimia organic penyebab penyakit mempromosikan luka dan mendiagnosa penyakit
tertentu. Enzim juga biasa di sebut sebagai suatu protein yang mempuyai
struktur tiga demensi yang mampu menguatalisis reakisi biologis. Untuk
mengaktifkan enzim di butuhkan adanya kofaktor seperti ion logam koenzim atau
spesies yang
lain.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahu kemampuan minimal enzim amilase air liur memecah pati persatuan waktu.
TINJAUAN
PUSTAKA
Enzim adalah biokatalisator yang mengatur kecepatan berlangsungnya
semua proses psikologis
(reaksi kimia
dalam tubuh). Tanpa
adanya enzim, kehidupan tidak
akan pernah ada karena semua reaksi kimia dalam tubuh memerlukan enzim, kegagalan tubuh mensitase enzim dapat
menmbulkan penyakit bahkan kematian. Contoh
perubahan omoniak VrC. Enzim
tersusun dari komponen protein yang disebut apo enzim. Bebarapa
enzim memerlukan komponen protein yang disebut kofaktor enzim yang terikat dengan kofaktor
disebut holoenzim (Martini, 2005).
Sebagian besar makanan
dikonsumsi dalam bentuk yang tidak segera dapat digunakan oleh organnisme
karena bahan makanan tersebut tidak dapat diserap dari dalam saluran karena
sebelum terlebih dahulu dipecah menjadi molekul molekul yang lebih kecil. Proses penguncian bahan makanan yang
terjadi secara alami menjadi bantuan yang biasa diasmilasi (Mulyono, 2007).
Enzim adalah biomolekul
berupa protein yang berfungsi sebagian katalis (senyawa yang mempercepat proses
reaksi tanpa habis bereaksi) dalam
suatu reaksi kimia. Molekul
yang disebut subtrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang
disebut produk. Perubahan
kimiawi dalam proses pencernaan diselenggarakan dalam bantuan berbagai enzim
hidrolase pada saluran cerna yang menggunakan mekatalisasi hidrolisis protein
menjadi asam amino, pati
menjadi monosakarida. Triasil giserol menjadi monoalsigiserol
serta asam lmak (Muliyono, 2007).
PELAKSANAAN
P RAKTIKUM
Waktu
dan tempat praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at tanggal
2 Desesmber 2011, dilaboratorium
Teknologi Hasil Pertanian fakultas
pertanian Universitas
Mataram
Bahan
dan alat praktikum
Alat – alat Praktikum
a.
Adapun bahan –bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah, Air liur,larutan NaC11%,larutan C4SO4 1%,larutan pati 1%
dan larutan lodin.
Bahan – bahan Praktikum
a. Adapun
alat alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah,tabung reaksi, pipet ukur, gelas pengaduk dan stopwac.
Prosedur
Kerja
Ditambahkan 1ml air liur yang telah
diencerkan itu kedalam tabung reaksi no 1 dan pindahkan ke tabung no 2,tabung
reaksi digoyangkan agar tercampur rata lakukan prosedur seperti ini untuk
tabung reaksi berikutnya
|
Diamati dan dicatat perubahan warna tiap 5
menit sekali
|
Disiapkan
10 tabung reaksi dan beri no 1-10
|
Dimasukkan
1 ml aquades pada tiap tabung
|
Disiapkan 1 tabung reaksi bersih dan
masukkan 1 ml air liur,kemudian tambahkan 9 ml aquades (pengenceran 10
kali)
|
Ditambahkan
dengan 1ml NaCL 1% 1 ml CuSO4
|
Ditambahkan 2ml larutan pati 1% pada setiap
tabung lalu dikocok
|
Panaskan pada penangas air dengan suhu 380
selama 30 menit
|
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Tabel V.1 Uji Amilase Air Liur
Pengenceran
larutan
|
Waktu
|
|||||
5 menit
|
10 menit
|
15 menit
|
20 menit
|
25 menit
|
30 menit
|
|
Tabung 1
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 2
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 3
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 4
|
bening
|
Ening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 5
|
bening
|
Ening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 6
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 7
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 8
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 9
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
Tabung 10
|
bening
|
Bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
bening
|
PEMBAHASAN
Enzim
bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrak untuk menghasilkan senyawa
intermediate melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi
aktifitas lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi
kimia dengan energi aktivitas lebh tinggi membutuhkan waktu lebih lama meskipun
senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis
akan kembali kebentuk semula.
Dari
hasil pengamatan pada pratikum uji enzim ini mengenai perubahan warna
larutan yang di panaskan selama 20 menit
pada suhu 38’c memperlihatkan hasil atau perubahan warna yang tidak terlalu
signifikan dimana setiap tabungtelah dimasukkan aquades, saccharomyces semua
larutan itu dimasukkan keseluruh tabung reaksi. Setelah dipanaskan dalam penangas
air dengan suhu 380C dan pada tiap 4 menit diamati perubahan dan
perubahan warna yang terjadi pada larutan yang di panaskan. Dari ke kesepuluh
tabung yang dipanaskan pada penangas air tidak ada yang mengalami perubahan
warna. Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi proses
hidrolisis pada ke 10 tabung tersebut. Warna yang dihasilkan dari awal
pemanasan hingga akhir pemanasan pada tabung 1-5 tetap keruh dan tabung 6-10
tetap bening, ini dikarenakan tidak terjadi proses hidrolisis pada kesepuluh
tabung tersebut.
Setelah
ditambahkan 5-6 tetes larutan iodin kesepuluh tabung tersebut berubah warna
menjadi biru pekat, dan tidak bisa berubah menjadi warna coklat. Dapat
disimpulkan bahwa pada tabung 10 tersebut tidak terjadi hidrolis terhadap enzim
tersebut.
Pada
pengujian pengaruh pH terhadap aktivitas enzim setelah ditetesi dengan iodin
semua tabung mengalami perubahan warna, namun tidak ada larutan pada tabung
tersebut yang berubah menjadi warna coklat. Ini menandakan bahwa pati tidak dapat
dihidrolisis secara sempurna sehingga warnanya tidak berubah menjadi coklat.
Penambahan
iodin pada larutan tersebut dapat berfungsi sebagai indikator terhadap reaksi
yang terjadi dimana akan nampak perubahan warna dari masing-masing tabung dari
warna bening menjadi warna biru pekat. Warna biru pekat ini menandakan bahwa
iodin tidak dapat dihidrolisis atau terhidrolisis dengan enzim. Enzim mempunyai
kesefesifikan terhadap reaksi yang dikatalis maupun jenis subtrat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Enzim
bekerja dengan cara berpaksi dengan molekul-molekul substrak
2.
Enzim
adalah biomelul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis
3.
Semua
proses biologis memerlukan enzim
4.
PH,
suhu dan sifat kespesipikan enzim merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim
5.
Enzim
akan rusak atau aktf pada suhu tinggi
No comments:
Post a Comment