Wednesday, July 9, 2014

laporan satuan operasi FILTRASI AIR LIMBAH

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk keempat terbanyak di dunia. Masyarakat di Indonesia dengan sejuta permasalahannya adalah sesuatu yang sudah biasa. Salah satu permasalahannya adalah kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari, baik untuk mencuci, mandi maupun untuk minum. Sumber air di masyarakat tercemar oleh imbah pabrik dan limbah rumah tangga yang dapat berbentuk padat maupun cair. Air yang tercemar limbah ini biasanya penuh dengan bakteri, berbau tidak enak, berwarna coklat hingga hitam dan dengan rasa yang tentunya tidak enak juga. Jika digunakan oleh masyarakat, dikhawatirkan akan membawa penyakit yang bisa membahayakan kesehatan. Salah satu cara untuk menjernihkan air limbah adalah dengan cara melakukan filtrasi. Filtrasi merupakan suatu metode pemisahan air (misal air kali yang kotor) berdasarkan ukuran partikel. Filtrasi juga dapat diartikan sebagai proses penyaringan zat cair melalui filter, dimana bagian padatan tertahan pada media filter. Dengan filtrasi kita dapat memperoleh air yang lebih bersih dan steril. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum mengenai metode filtrasi.

1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme filtrasi pada air limbah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan (Anonim, 2007).
Cara filtrasi juga dipakai untuk memisahkan zat-zat yang kelarutannya berbeda, misalnya gula yang dikotori pasir dimasukkan ke dalam air, gula akan melarut, sedangkan pasir tidak. Melalui penyaringan, gula yang larut itu akan turun sebagai filtrate. Lalu filtrate diuapkan sehingga diperoleh gula padat yang bersih. Pada industri PAM, salah satu proses awalnya adalah penyaringan air kotor melalui filter bed, yaitu lapisan air di atas, kerikil di tengah, dan batu besar di bawah. Air saringan diolah lebih lanjut (Budiarti, 2009).

2.2 Manfaat Filtrasi
Air keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja, misalnya sungai, rawa, telaga, sawah, sawah, air kotor lainnya. Filtrasi dapat menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh, dapat mengubah warna air yang keruh menjadi lebih bening, menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air dapat dilayak untuk minum cara ini berguna untuk desa yang masih jauh dari kota dan tempat terpencil (Intan, 2013).

2.2 Pencemaran Air
Untuk mengetahui pencemaran air sungai digunakan kombinasi parameter fisika, kimia dan biologi. Tetapi sering hanya digunakan paramerter fisika seperti temperatu, warna, bau, rasa dan kekeruhan air, ataupun parameter kimia seperti: partikel terlarut, kebutuhan oksigen biokimia (BOD), partikel tersuspensi (SS), amonia (NH3). Bahan-bahan polutan bagi pencemaran air dalam bentuk pencemaran fisika, kimia dan biologi dibagi menjadi 8 kelompok yaitu:
1.      Agen penyebab penyakit (bakteri, virus, protozoa, parasit).
2.      Limbah penghabis oksida (limbah rumah tangga, kotoran hewan dan manusia, bahan organik dan sebagainya).
3.      Bahan kimia yang larut dalam air (asam, garam, logam beracun dan senyawa lainnya).
4.      Pupuk anorganik (garam nitrat dan fosfat yang terlarut).
5.      Bahan kimia organik (minyak, bensin, plastik, pestisida).
6.      Bahan sedimen atau suspensi (parikel tanah, pasir dan bahan anorganik lainnya yang melayang dalam air).
7.      Bahan-bahan radioaktif.
8.      Panas.
Polutan biologis berasal dari kotoran manusia yang mengandung bakteri, virus, protozoa atau parasit lainnya yang mencemari sungai atau sumur atau mata air (Nurmaed, 2012).
Air memiliki sifat pelarut yang baik sehingga dapat melarutkan bahan-bahan organik sisa-sisa pembuangan(limbah). Bahan-bahan organik yang terlarut ini akan mengalami penguraian dan pembusukan,peristiwa inilah yang menyebapkan air menjadi tercemar. Air yang tercemar ini mempunyai kadar oksigen yang menurun dratis sehingga biota air akan mati. Ciri-ciri air yang tercemar dapat dilihat secara kualitatif yaitu warna, viskositas dan bau (Arutanti, 2009).





BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM 
3.1. Waktu dan Tempat  Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 1 Desember di Lapangan Parkir Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat filtrasi, galon, stopwatch, dan gelas ukur dan ember.
3.2.2. Bahan-bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air limbah, pasir, arang, ijuk dan kerikil.

3.3. Prosedur Kerja
Adapun langkah- langkah kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.    Disiapkan peralatan praktikum.
2.    Diisi tabung filtrasi dengan air limbah kemudian ditambahkan tanah kedalamnya.
3.    Dibuka keran pertama dan kedua.
4.    Diperiksa tingkat kekeruhan air pada tangki pertama dan kedua, kemudian diperiksa air filtrasi (hasil filtrasi) pada tangki kedua.
5.    Ditutup semua keran, kemudian dipersiapkan stopwatch.
6.    Dicatat data setiap lima menit, berapa volume filtrat yang ditampung dengan gelas ukur.



BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel  12.  Pengamatan Filtrasi 5 Menit
No
Waktu
(menit)
Volume
(m3)
Y
t(A/V)
(s/m)
X
(V/A)
(m)
X2
(m)
x-y
1
6x5=30
0,026
 957,69
0,031
0,0961
-957,659 
2
6x5=30
0,005
 9960
 0,006
0,00036
 -959,9
3
6x5=30
0,0201
 3716,42
 0,024
 0,0576
 -3716,4
4
6x5=30
0,0226
 4407,1
 0,027
 0,0729
 -4406,9
5
6x5=30
0,0285
 4368,42
 0,034
 0,1156
 -4368,4
6
6x5=30
0,0162
 9222,3
 0,019
 0,0361
 -9222,28
7
6x5=30
0,022
 7922,73
 0,027
 0,0729
 -7922,71
8
6x5=30
0,02305
 8642,68
 0,028
 0,0784
 -8642,05
Jumlah
0,16345
49196,74
0,196
 0,005
-31459,5
Rata-Rata
0,02043
 6149,59
 0,0245
 0,0006


Tabel 13. Pengamatan Bau dan Warna
No
Sebelum
Sesudah
Bau
Warna
Bau
Warna
1
Sangat bau
Sangat keruh
Amis
Keruh
2
Sangat bau
Sangat keruh
Sangat amis
Sangat keruh
3
Amis
Keruh
Amis
Agak Bening
4
Sangat bau
Sangat keruh
Agak amis
Agak bening
5
Sangat bau
Sangat keruh
Amis
Bening
6
Sangat bau
Sangat keruh
Agak amis
Bening
7
Sangat bau
Sangat keruh
Tidak ada bau
Bening
8
Sangat bau
Sangat keruh
Tidak ada bau
Bening






4.2 Hasil Perhitungan
Diketahui :                                                                                     
r = 22 cm   = 0,22 m
t = 60 cm   = 0,6 m
   =  2 x 3,14 x 0,22 x 0,6
= 0,83 m2
Penentuan Nilai y
Y1      = t
         = 30
         = 957,69 s/m
Y2      = t
         = 60                                                      
         = 9960  s/m
Y3      = t
         = 90
         = 3716,42 s/m
Y4      = t
         = 120
         = 4407,1 s/m
Y5      = t
         = 150
         = 4368,42 s/m
Y6      = t
         = 180
         = 9222,3 s/m
Y7      = t
         = 210
         = 7922,73 s/m
Y8      = t
         = 240
         = 8642,08 s/m
= y1 + y2 + y3 +y4+y5+y6+y7+y8
            = 957,69+9960+3716,42+4407,1+4368,42+9222,3+7922,73+8642,08
         = 49196,74 s/m
       =
         =
         = 6149,59 s/m
Penentuan Nilai x
xi      = ,4,5,6,7,8
x1      =                                          
         =
         = 0,031 m          
 x2       =
         =
         = 0,006 m
X3       =
         =
         = 0,024 m
X4      =
         =
         = 0,027 m
X5      =
         =
         = 0,034 m

X6      =
         =
         = 0,019 m
X7      =
         =
         = 0,027 m
X8       =
         =
         = 0,028m
= x1  +  x2  +  x3 + x4 + x5 + x6+ x7+ x8
            = 0,031+0,006+0,024+0,027+0,034+0,019+0,027+0,028
         = 0,196
       =
=
         = 0,0245 s/m   
= x12 + x22 + x32 x42 + x52 + x62 x72 + x82
            = 0,0961+0,00036+0,0576+0,0729+0,1156+0,0361+0,0729+0,0784
            = 0,005


     =
         =
         = 0,0006 m

Penentuan Nilai (xi - yi)
(x1 – y1)           = (0,031 – 957,69)
                        = -957,659
(x2 – y2)           = (0,006 – 9960)
                        = -959,9
(x3 – y3)           = (0,024 – 3716,42)
                        = -3716,4
(x4– y4)            = (0,027–4407,1 )
                        = -4406,9
(x5– y5)            = (0,034– 4368,42)
                        = -4368,4
(x6 – y6)           = (0,019 –9222,3)      
                        = -9222,281
(x7 – y7)           = (0,027– 7922,73)
                        = -7922,71
(x8 – y8)           = (0,028 – 8642,08)
                        = -8642,05
     = (x1 – y1) + (x2 – y2) + (x3 – y3)+ (x4 – y4) + (x5 – y5) + (x6 – y6)+(x7 -       y7) + (x8 – y8)
=(-957,659)+(-959,9)+(-3716,4)+(-4406,9)+(-4368,4)+(-9222,281) +(-7922,71)+(-8642,05)
                        = -31459,5
Penentuan Nilai b
b       =
         =
         =
         = -62599750
a       = y – bx
         = 6149,59 – (-62599750 x 0,0245)
         = 6149,59 – (-1533693,8)
         = 1539843,39




















BAB V
PEMBAHASAN
Filtrasi merupakan suatu cara pemisahan zat padat dari fluida melalui filter yang berpori. Prinsip kerja filtrasi umumnya sama dengan destilasi, hanya saja perbedaannya terletak pada media yang digunakan. Filtrasi menggunakan media filter dan beda tegangan sedangkan pada destilasi menggunakan bantuan radiasi surya. Cara filtrasi dipakai untuk memisahkan zat-zat yang kelarutannya berbeda-beda atau berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
Air limbah yang diambil dari kali dituang kedalam bak penampung air limbah, kemudian dicampur dengan tanah agar menjadi lebih keruh. Air limbah kemudian akan melewati pipa menuju tangki filtrasi yang kemudian disaring dengan empat filter yaitu, pasir, kerikil, serabut dan yang terakhir arang. Air hasil filtrasi kemudian ditampung dengan menggunakan gelas ukur untuk mengetahui volume air yang diperoleh. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan, setiap kelompok  melakukan filtrasi sebanyak 6 kali ulangan dengan interval 5 menit. Kemudian volume air filtrat dirata-ratakan dan dari delapan kali pengamatan hasil filtrat rata-ratanya adalah 0,02043 m3. Nilai Y rata-rata yang didapat adalah 674,20 s/m, nilai X rata-rata 0,2245 m, dan nilai X2 sebesar 0,0558.
Alat filtrasi yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari bak penampung, pipa, tangki filtrasi yang berbentuk tabung, dan wadah hasil filtrasi yang berupa gelas ukur. Bak penampung ini merupakan bak yang digunakan untuk menampung air limbah atau air kali yang kotor yang akan di filtrasi. Tangki yang berbentuk tabung mempunyai fungsi untuk sebagai media penyaringan. Antara bak penampung dan tangki dihubungkan dengan pipa tempat mengalirnya air. Di dalam tangki ini terdapat empat lapisan yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Lapisan pertama berupa lapisan pasir yang memilki fungsi untuk menyaring kotoran pada air tercemar yang berukuran makro (besar). Lapisan kedua berupa lapisan kerikil yang berfungsi sebagai penjernih air. Lapisan ijuk berfungsi untuk membersihkan air tercemar dari kotoran-kotoran yang berukuran mikro (kecil-kecil) termasuk bakteri dan parasit lainnya. Lapisan terakhir yaitu berupa arang yang memilki fungsi sebagai penghilang bau, penjernihan warna, dan rasa akibat zat-zat hasil sisa filtrasi sebelumnya. Bagian terakhir filtrasi adalah berupa wadah hasil filtrasi adalah berupa gelas ukur yang berfungsi untuk mengukur berapa jumlah air hasil filtrasi. Air hasil filtrasi dialirkan melalui pipa kemudian jatuh pada gelas ukur penampung.
Alat filtrasi akan berfungsi dengan baik jika komponen penyusunnya dalam keadaan baik pula. Seperti, tidak ada kebocoran dalam bak penampung, pipa, dan tabung filtrasinya. Filter yang tidak diganti dalam waktu lama juga akan mengurangi kemampuannya dalam membersihkan air limbah. Setiap lapisan filter harus diganti secara berkala agar kotoran-kotoran yang disaring tidak menumpuk dan justru menjadi penyebab air yang disaring menjadi kotor lagi.
Berdasarkan hasil percobaan, dari awal hingga akhir proses filtrasi  yang dilakukan praktikan menghasilkan suatu filtrat yang mempunyai warna yang agak bening yang awalnya sebelum disaring berwarna sangat keruh. Sedangkan bau sebelum difiltrasi adalah amis, setelah dilakukan filtrasi bau amis air menjadi hilang, sedangkan pada pengulangan kelima dan keenam air filtrat berbau lumpur. Perubahan yang terjadi karena kotoran makro disaring oleh pasir, kemudian kerikil menjernihkan air dan serabut sebagai penghilang kotoran mikro. Bau air limbah yang hilang karena diserap oleh arang. Air limbah yang mengandung banyak kotoran dan berwarna sangat keruh disaring oleh empat lapisan yang ada dalam tabung filtrasi yaitu pasir, kerikil, serabut/ijuk dan arang. Perbedaan bau air hasil filtrasi yang berbeda karena media filter pada tabung filtrasi belum diganti. Air filtrat yang dihasilkan tidak terlalu bening karena, filter sudah digunakan terlalu sering dan perlu diganti.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi antara lain adanya pengaruh tekanan pada medium filter (alat filtrasi), luas penampang alat filtrasi, kecendrungan suatu bahan pada air limbah yang berpengaruh pada media alat filtrasi,  penambahan beberapa bahan pada alat filtrasi, dan pengaruh waktu terhadap hasil filtrat. Semakin tebal lapisan media filter, maka luas permukaan penahan partikel-partikel semakin besar dan jarak yang ditempuh oleh air semakin panjang. Semakin rendah kualitas air yang akan difilter, maka akan semakin memerlukan pengolahan yang sempurna atau kompleks Semua faktor tadi dapat mempengaruhi apakah hasil yang didapat sesuai atau tidak dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan.
Alat filtrasi sangat berguna bagi masyarakat yang kekurangan sumber air bersih. Filtrasi dapat menghilangkan bau yang tidak sedap pada air yang keruh, dapat mengubah warna air yang keruh menjadi lebih bening, menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi kadarnya agar air layak untuk digunakan mencuci, mandi dan keperluan sehari-hari lainnya, cara ini berguna untuk desa yang masih jauh dari kota dan tempat terpencil. Air yang dihasilkan dari proses filtrasi mungkin tidak bisa langsung diminum karena kehigienisannya masih diragukan dan ditakutkan bisa menyebabkan penyakit bagi masyarakat yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses filtrasi selanjutnya dengan teknologi yang lebih maju dan modern agar didapatkan filtrat yang bersih, murni, sehat, higienis dan dapat langsung diminum.




BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
1.      Filtrasi adalah cara pemisahan zat padat dari cairan melalui saringan atau filter yang berpori, untuk menghasilkan air yang bersih.
2.      Hasil filtrat rata-ratanya adalah 0,02043 m3. Nilai Y rata-rata yang didapat adalah 674,20 s/m, nilai X rata-rata 0,2245 m, dan nilai X2 sebesar 0,0558.
3.      Alat filtrasi yang digunakan terdiri dari bak penampung, pipa, tangki filtrasi yang berbentuk tabung, dan wadah hasil filtrasi yaitu gelas ukur.
4.      Tabung filtrasi berisi lapisan pasir, kerikil, ijuk/serabut dan arang.
5.      Air limbah setelah disaring berwarna agak bening dan tidak berbau.
6.      Faktor-faktor yang mempengaruhi proses filtrasi antara lain, tekanan alat filtrasi, luas penampang alat filtrasi, penambahan beberapa bahan pada alat filtrasi, pengaruh waktu terhadap hasil filtrat, tinggi rendahnya kotoran dalam air limbah dan lain-lain.

6.2 Saran
            Adapun saran dari penulis adalah untuk praktikum selanjutnya praktikan harus melakukan pengamatan dengan teliti. Alat praktikum diperbaiki  atau diganti dengan alat yang lebih bagus.


DAFTAR PUSTAKA
Akhirudin, T., 2008. Desain Alat Destilasi Air Laut dengan Sumber Energi Tenaga Surya sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih. IPB Press. Bogor
Alakali, Joseph S., Sunday O. Eze, and Michael O. Ngadi., 2012. Influence of Variety and Processing Methods on Specific Heat Capacity of Crude Palm Oil. International Journal of Chemical Engineering and Applications, Vol. 3 (5) : 300 – 302. McGill University. Canada

Almatsier, S., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Pustaka Gramedia Utama. Jakarta

Anonim a, 2008. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto

Anonim a, 2008. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto

Anonim b, 2013. Mekanika Fluida. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Anonim b, 2013. Mekanika fluida. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

 Anonim, 2007. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian.    Universitas Mataram. Mataram

Anonim, 2010. Kalorimeter. www.sarjanaku.com. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Anonim, 2012. Peralatan Pengecilan Ukuran. http://agroindustrialis.blogspot. com/2012/06/peralatan-pengecil-ukuran-size.html. (Diakses pada hari Kamis, 19 desember 2013)

Arutanti, Osi dan Mikrajuddin Abdullah, Khairurrijal, dan Hernawan Mahfudz. 2009. Penjernihan Air Dari Pencemar Organik dengan Proses Fotokatalis pada Permukaan Titanium Dioksida (TiO2) . Jurnal Nanosains & Nanoteknologi ISSN 1979-0880

Budiarti, Akhmad. 2009.,  Teknologi Sederhana. Erlangga. Jakarta

Choirunnisa, F., 2009. Dasar-Dasar Keteknikan Pengolahan. Liberty. Yogyakarta
Fathi, 2013. Laporan Praktikum Mekanika Fluida. http://binderismine. blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Fathi, 2013. Laporan Praktikum Mekanika Fluida. http://binderismine. blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-mekanika-fluida.html. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Giancoly, D.C., 2001. Fisika Jilid 1(Terjemahan). Erlangga. Jakarta

Gibbs, K. 2008. Advanced Physics. Cambridge University Press. New York

Intan, Sunita., 2013. Filtrasi Air Limbah. http://sunitaintan.blogspot.com/ 2013/01/filtrasi-air-limbah.html. (Diakses pada hari Rabu 11 Desember 2013)

Ismanilda. A., 2011. Ilmu Pangan Lanjut. Liberty. Yogyakarta

Jennes, 2005. Teori dan Prosedur mutu susu. Jilid 1. Liberty.Yogya

Juliastuti, E., 2002. Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta

Karmana, O., 2009. Pengantar Fisika Teknik. Rhineka Cipta. Jakarta

Lukman, D., 2013. Kerusakan Pangan. http://higiene-pangan.blogspot.com/2013/ 07/kerusakan-pangan.html. (Diakses pada hari Selasa, 17 Desember 2013)

Munson and Young., 2009. Fundamentals of Fluids Mechanics, ed. 4. Erlangga. Jakarta

Munson and Young., 2009. Fundamentals of Fluids Mechanics, ed. 4. Erlangga. Jakarta

Nabawiyah, Khilfatin & Ahmad Abtokhi., 2010. Penentuan Nilai Kalor dengan Bahan Bakar Kayu Sesudah Pengeringan serta Hubungannya dengan Nilai Porositas Zat Padat. Jurnal Neutrino, Vol.3 (1) : 13 – 20. UIN Maulana Malik Ibrahim. Malang

Nurmaed, Im., 2012. Laporan Praktikum Destilasi. http://imnurmaed.blogspot.com/ 2012/12/laporan-rktikum-destilasi.html. (Diakses pada hari Rabu 11 Desember 2013)

Oliveira, J. M., Lessio, B. C., Morgante, C. M., Santos, M. M. and Augusto, P. E. D. 2012. Specific Heat (Cp) Of Tropical Fruits: Cajá, Cashew Apple, Cocoa, Kiwi, Pitanga, Soursop Fruit And Yellow Melon. International Food Research Journal 19 (3) : 811-814. Unicamp. Brazil Petrucci
Pauliza, O., 2008. Fisika Kelompok Teknologi. Grafindo Media Pratama. Jakarta

Purwanto, B., 2009. Fisika Dasar 1. Liberty. Yogyakarta

Rizal, 2011. Kalorimeter. www.ocayarizal.blogspot.com. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Sahara, Z., 2010. Sifat Reologi Bahan Pangan. Andi Offset. Yogyakarta

Saloko, S., 1997. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi. Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram

Sebayang, D., 1986. Teori Elastisitas. Erlangga. Jakarta

Setyaningsih, D., 2011. Teknologi Isolasi Minyak Atsiri. Liberty. Yogyakarta

Sinell, HJ.,  1992.  Einführung in Die Lebensmittel Hygiene  3. Überarbeitete Auflage. Verlag Paul Parley. Berlin

Sudiana. P., 2005. Dasar-Dasar Fisika. Binaputra Aksara. Jakarta

Sugiharto, 1987. Gelombang dan Medan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Supardi, N. I., 2007. Pengecilan Ukuran Produk Pertanian. Andi Offset. Yogyakarta
Sutrisno, E.T., 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan Press. Bandung

Syarief, R., 1998. Pengetahuan Bahan Industri Pertanian. Mediatama Sarana Prakasa. Jakarta

Tandra, 2011. Laporan Praktikum Konversi Satuan. http://rianrtandra. wordpress.com/2011/10/20/laporan-praktikum-satuan-operasi-i-konversi-satuan.html. (Diakses pada hari Minggu, 22 Desember 2013)

Utami, Isni., 2009. Mekanika Fluida. www.lontar.ui.ac.id (Diakses pada tanggal 3 Desember 2013)

Walker, J., 2008. Dasar-Dasar Fisika (Terjemahan). Binaputra Aksara. Jakarta

No comments:

Post a Comment